Usir Lemak Tubuh Pasca Lebaran dengan Diet Keto
JAKARTA - Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan nama diet keto. Ya, selama beberapa tahun terakhir, nama diet keto atau keto diet menjadi terkenal pasalnya digadang-gadang mampu menurunkan berat badan dengan efektif.
Diet keto memang sedikit berbeda dengan strategi diet yang sudah pernah ada sebelumnya. Diet keto tidak hanya efektif menurunkan berat badan tapi juga menjanjikan manfaat kesehatan. Jika program diet lain bisa membahayakan kesehatan, diet keto justru baik untuk kesehatan. Namun, pertanyaannya apakah diet ini benar-benar efektif?
Diet keto mengikuti pola makan yang sangat rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Ini berarti asupan karbohidrat yang dikonsumsi harus kurang dari sekitar 5-10 persen dari total asupan kalori per hari.
Baca juga:
- Jenis Makanan Diet Mediterania yang Efektif Kurangi Risiko Penyakit Jantung, Apa Saja?
- Bagaimana Metabolisme Tubuh Bekerja? Pahami Faktor-Faktor yang Memengaruhinya
- Sering Lapar Tengah Malam? Kenali Batas Makan Malam Terakhir yang Baik untuk Kesehatan
- 5 Tanda Kapan Seseorang Harus Segera Menurunkan Berat Badan
Hal ini membuat tubuh memasuki kondisi ketosis, yaitu ketika tubuh kita beralih dari menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi menjadi menggunakan lemak, yang memicu dimulainya penurunan berat badan. Asupan karbohidrat yang telah dikurangi berfungsi untuk meningkatkan asupan lemak hingga sekitar 70-90 persen kalori.
"Itulah mengapa diet keto menjadi sangat populer bagi masyarakat umum karena begitu Anda dalam kondisi ketosis, mudah sekali untuk menurunkan berat badan," kata Dr. Mackenzie C. Cervenka, direktur medis dari Pusat Diet Epilepsi Dewasa Rumah Sakit Johns Hopkins, seperti yang dilansir dari Medical News Today, Selasa, 11 Mei.
Selain itu, Dr. Mackenzie juga menjelaskan bahwa setiap orang akan berbeda jangka waktu untuk masuk ke dalam kondisi ketosis, semua tergantung pada tingkat aktivitas sehari-hari.
"Biasanya, dibutuhkan antara satu hingga empat hari untuk memasuki masa ketosis, tetapi itu tergantung pada banyak faktor seperti tingkat aktivitas."