Mengamati Hari Pertama Penggunaan LRT dengan Tarif Komersial
JAKARTA - Hari ini, Minggu, 1 Desember, Light Rail Transit (LRT) Jakarta resmi memberlakukan penerapan tarif komersial. Tiket yang dijual sebesar Rp5.000, setelah mendapat subsidi 30 persen dari APBD DKI Jakarta. Namun nyatanya, ada masyarakat yang belum mengetahuinya dan menganggap LRT masih dalam masa uji publik alias gratis.
Karman misalnya, warga Pulogadung yang membawa dua keponakannya untuk menjajal LRT dari stasiun Veldrom menuju Pulogadung. Dia mengira LRT masih gratis. Namun, ketika tiba di stasiun, petugas yang berjaga mengumumkan masa uji publik telah berakhir sejak Sabtu, 30 November.
"Saya diminta tarif Rp15.000 buat tiga penumpang," katanya dilansir Antara, Minggu, 12 Desember.
Demikian juga Wendy (29) warga Duren Sawit, Jakarta Timur yang tak tahu hari ini LRT sudah menggunakan tiket komersial. "Semula saya kira masih gratis, ternyata pas lihat papan pengumuman di kaca loket sudah ada tarifnya," katanya.
Penerapan tiket komesial LRT ini dimulai sejak pukul 5.30 WIB. Tarif Rp5.000 per penumpang untuk tiket perjalanan ini berlaku flat di seluruh stasiun LRT yang dapat diperoleh melalui transaksi tunai ataupun nontunai.
LRT Jakarta telah menjalani uji coba selama hampir lima bulan sejak Juni 2019 dengan menggratiskan seluruh penumpangnya. Jumlah penumpang diklaim meningkat tiap bulan. Bahkan, jumlah penumpang disebut menyentuh satu juta pelanggan sebelum beroperasi komersial.
Untuk pembelian tiket, Penumpang bisa menggunakan kartu uang elektronik sejumlah perbankan yang bekerja sama dengan LRT, di antaranya Bank DKI, Bank Mandiri, Bank BCA, BNI dan BRI.
Setelah pencabutan masa uji publik ini, manajemen LRT Jakarta optimistis mampu mencapai target 14.000 penumpang per hari. Direktur Utama LRT Jakarta Wijanarko menerangkan, hasil evaluasi uji publik sejak Juni hingga November, rata-rata penumpang mencapai 7.400 orang per hari di enam stasiun pemberangkatan.
Tapi, manajemen LRT juga mengakui adanya penurunan penumpang pada Agustus 2019, menjadi 6.000 penumpang per hari. General Manager Operasi dan Pelayanan PT. LRT Jakarta Aditya Kesuma mengatakan, penyebab penurunan penumpang itu salah satu penyebabnya saat itu adalah peristiwa blackout (pemadaman listrik).
Setelah itu, pada September hingga November 2019, jumlah penumpang stabil lagi di angka 7.400 orang per hari. Manajemen LRT pun optimis target Kementerian Perhubungan dengan 14.000 penumpang LRT per hari bisa terealisasi.
Untuk hari ini, dalam rangka menyambut operasi komersial, LRT Jakarta mengadakan kegiatan pelepasan kereta pertama secara sederhana di Stasiun Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pukul 05.00 WIB. Kegiatan yang dihadiri oleh jajaran direksi dan managemen LRT Jakarta itu dalam rangka sosialisasi pemberlakuan tarif komersial.
Selain itu, LRT Jakarta bekerja sama dengan WWF Indonesia dalam memberikan pengalaman baru bagi para pengguna sekaligus edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya menggunakan transportasi umum. Kegiatan tersebut juga diisi dengan acara hiburan pada siang harinya di Stasiun Boulevard Utara berupa penampilan Angklung, permainan tiger pong, hingga gim virtual.