Membisunya Korut Hadapi Desas-desus Kesehatan Kim Jong-un

JAKARTA - Media pemerintah milik Korea Utara (Korut) hingga kini tidak melakukan sebuah klarifikasi tentang kesehatan atau keberadaan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un. Diketahui, spekulasi meluas mengenai kesehatan Kim Jong-un dipicu oleh laporan media bahwa ia sakit parah setelah melakukan operasi kardiovaskular.

Melansir Reuters, Rabu 22 April, spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un pertama kali muncul karena ketidakhadirannya pada peringatan hari ulang tahun pendiri Korut yang merupakan kakek dari Kim Jong-un yaitu Kim Il-sung, pada 15 April.

Namun, media pemerintah, KCNA tetap menampilkan berita-berita biasa seperti memunculkan gambar-gambar peralatan olahraga, pemetik mulberry, dan pertemuan di Bangladesh untuk memberikan "juche" atau ideologi kemandirian Korut.

Surat kabar resmi Korut, Rodong Sinmun, memuat pernyataan lama atau tidak bertanggal yang dikaitkan dengan Kim Jong-un dalam artikel tentang ekonomi, industri tekstil, pengembangan kota, dan topik lainnya. Nama Kim Jong-un tetap terpampang di seluruh surat kabar, tetapi tidak ada laporan tentang keberadaannya sekarang.

Daily NK, sebuah media yang berbasis di Seoul, Korea Selatan (Korsel), melaporkan bahwa pemimpin diktator yang berusia sekitar 36 tahun, dirawat di rumah sakit pada 12 April. Laporan itu didasarkan pada satu sumber tanpa nama.

Kim Jong Un (Twitter/@Hokkaido_SecHol)

Dikatakan bahwa kesehatannya memburuk karena merokok berat, obesitas, dan terlalu banyak bekerja. Kim Jong-un disebut kini menerima perawatan di sebuah vila di resor Gunung Myohyang di utara Pyongyang.

Pejabat dan sumber dari Korsel dan China meragukan laporan tersebut. Sementara, pihak intelijen AS mengatakan mereka terus memantau masalah itu dengan cermat.

"Saya hanya berharap dia baik-baik saja. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Kim Jong-un. Dan saya ingin melihatnya melakukan hal dengan baik. Kita akan melihat bagaimana dia melakukannya. Kami tidak tahu apakah laporan itu benar," kata Trump dalam sebuah konpers yang diselenggarakan di Gedung Putih.

Ditanya apakah dia akan mencoba menghubungi Kim Jong-un untuk memeriksa kondisinya, Trump berkata: Ya, mungkin. Tapi saya hanya berharap dia baik-baik saja.

Kebisuan yang tak biasa

Para ahli di Korut telah memperingatkan bahwa fakta tentang kondisi Kim Jong-un sulit dipahami. Namun, para ahli mengatakan ketidakhadirannya yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perayaan hari besar kakeknya pada minggu lalu menandakan bahwa ada sesuatu yang salah.

Thae Yong Ho, mantan Wakil Duta Besar Korut untuk Inggris yang membelot ke Korsel pada 2016, mengatakan keheningan media pemerintah Korut adalah hal yang tidak biasa. Media Korut biasanya dengan cepat menghilangkan spekulasi-spekulasi yang menimpa pemimpin negara tertutup tersebut.

"Setiap kali ada kontroversi, Korut akan mengambil tindakan dalam beberapa hari untuk menunjukkan bahwa dia masih hidup dan sehat," katanya dalam sebuah pernyataan. Thae juga menambahkan bahwa ketidakhadiran Kim Jong-un pada peringatan 15 April, belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga:

Kim Jong-un adalah pemimpin generasi ketiga yang memerintah Korut, berkuasa setelah ayahnya, Kim Jong-il, meninggal pada 2011 karena serangan jantung. Laporan dari Korut terkenal sulit didapatkan, terutama pada hal-hal mengenai kepemimpinan karena akan dikontrol ketat.

Ada laporan keliru masa lalu mengenai para pemimpinnya, tetapi fakta bahwa Kim Jong-un tidak memiliki penerus yang jelas menimbulkan ketidakstabilan yang dapat menimbulkan risiko internasional yang besar.