Kementerian Perhubungan Klaim Mobilitas Masyarakat Turun Signifikan di Masa Larangan Mudik
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan berdasarkan hasil pemantauan pengendalian transportasi di hari pertama larangan mudik kemarin, jumlah pergerakan transportasi dan penumpang menurun cukup signifikan dibanding sebelum masa larangan.
Dia mencatat, pada transportasi darat penumpang bus di mencapai total 10.644 orang atau turun sekitar 75 persen dibandingkan hari biasa.
Sedangkan volume lalu lintas harian (motor, mobil penumpang, dan mobil besar) yang menggunakan jalan nasional nontol ke arah keluar Jabodetabek mencapai lebih dari 68.000 kendaraan atau turun sekitar 48 persen dibandingkan hari biasa.
Selanjutnya di transportasi udara, dari 12 bandara pemantau tercatat sebanyak 270 flight keberangkatan atau turun 82,7 persen dari hari biasa.
Sedangkan, jumlah penumpang yang melakukan perjalanan keberangkatan mencapai sekitar 3.856 orang atau turun sekitar 96,2 persen dibandingkan hari biasa.
Kemudian, transportasi kereta api pergerakan penumpang mencapai 17.220 orang penumpang, turun 71 persen dari jumlah penumpang sehari sebelumnya.
Jika dibanding dengan rata-rata penumpang dari 22 April-5 Mei, jumlah penumpang kereta api pada Kamis kemarin turun 63 persen.
Baca juga:
Sementara di transportasi laut, untuk pelabuhan antarpulau, terdapat 2.048 orang penumpang atau turun 88 persen dibandingkan hari biasa dari 51 pelabuhan yang dipantau.
“Penurunan volume penumpang yang cukup signifikan di semua moda transportasi ini bisa diindikasikan, pertama, masyarakat telah melakukan perjalanan lebih dulu di masa Pra Peniadaan Mudik, atau kedua, tingkat kepatuhan masyarakat yang meningkat terhadap peraturan peniadaan mudik di tahun 2021,” tutur Adita dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Mei.
Dia menambahkan, dari pemantauan penerapan pengendalian transportasi di hari pertama kemarin, penerapan protokol kesehatan di prasarana dan sarana transportasi umum berjalan cukup baik.
“Upapa penyekatan yang dilakukan petugas di sejumlah titik sudah baik dan akan terus dioptimalkan,” tutupnya.