Menyelami Nilai Spiritual Iman 'J-Rocks' dalam The Way Of Life

JAKARTA - Imanine melepas lagu tunggal (single) solo instrumental perdananya, The Way Of Life, pada Jumat, 17 April. Lagu yang digarap secara mandiri ini menampilkan sisi spiritual dari musisi yang lebih dikenal dengan nama Iman 'J-Rocks' itu.

The Way Of Life dibuat sejak tahun 2008. Tapi, karena satu dan lain hal, lagu ini belum pernah dirilis secara resmi. Imanine mengungkap, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi dirinya untuk meluncurkan satu per satu materi solo yang belum pernah dipublikasikannya.

"Jadi, (The Way Of Life) ini semua juga dilakukan sendiri. Semua instrumen dimainkan sendiri, video pun syuting sendiri dan ngedit sendiri. Gue juga sebagai videografer. Hakikatnya enggak sendiri sih, sama Tuhan," kata Imanine kepada VOI.

Proses pembuatan lagu ini diakui Imanine mengalir begitu saja. Saat itu, Imanine sedang menjalani sesi rekaman dengan J-Rocks. Menjelang pagi, di saat para personel lain tidur, ia malah sulit memejamkan mata.

"Seakan-akan gue kayak otomatis bikin lagu ini. Ada dorongan dari dalam (diri)," kenangnya. 

Jika kita simak lagu ini dari awal sampai akhir. Ada banyak isian gitar Imanine yang berkiblat pada gitaris-gitaris idolanya. Sebut saja, Yngwie Malmsteen dan Gary Moore. Lantas, sebesar apa pengaruh mereka dalam permainan gitar Imanine di lagu ini?

"Kalau masalah ada pengaruh Yngwie (Malmsteen) sama Gary Moore, udah pasti mereka memberi pengaruh besar banget dalam perjalanan karier musik gue. Ya, karena memang gue nge-fan banget sama mereka," tuturnya.

Ia lalu menjelaskan, meski lagu instrumental tidak dilengkapi lirik bukan berarti tidak ada pesan khusus yang bersemayam di dalamnya. Sesuai judulnya, The Way Of Life mengandung pesan yang sangat dalam.

"Kehidupan ini hanya sementara. Kadang senang, kadang sedih, kadang bahagia dan sedih dalam waktu bersamaan. Kadang lagi ada duit, kadang lagi bokek, kadang inget, kadang lupa, semuanya serba kadang-kadang atau sementara. Kita semua sedang dalam perjalanan kehidupan yang berbeda-beda tapi pada akhirnya semua akan sampai di tujuan akhir yaitu kembali kepada Tuhan," Imanine menjelaskan.

Progresi kord lagu ini juga banyak yang tidak terduga. Kalau dalam istilah film mungkin bisa dibilang banyak plot twist-nya. Dinamikanya pun naik turun. Dari mana idenya?

"Idenya dari Tuhan. Gue juga enggak ngerti, karena itu ngalir aja, bro. Pastinya, di sini gue memakai frekuensi yang berbeda dengan musik-musik umum di zaman sekarang ini. Gue pake frekuensi musik yang zaman-zaman dulu para komposer classic pake dan juga frekuensi yang selaras dengan alam. Mudah-mudahan yang denger bisa tambah sehat jasmani dan rohaninya," urai pria yang juga sangat mengidolakan Kurt Cobain ini.

Dari penjelasan di atas, tampaknya kadar spiritualisasi The Way Of Life tidak main-main. Lagu ini sangat berkaitan dengan hubungan seseorang - dalam hal ini Imanine - dengan Tuhan.

"Dalam sudut pandang gue, musik itu spiritual dan semua yang gue lakukan dalam musik itu semata-mata karena Allah. Ilahi anta maqshuudi wa ridhoka mathluubi... Musik adalah berkah dari Allah. Semua yang ada di alam semesta ini adalah simfoni dari Allah," pungkas Imanine.

>