Nadiem Makarim: Pandemi COVID-19 Dorong Guru Keluar dari Zona Nyaman
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa pandemi mendorong para guru untuk ke luar dari zona nyaman.
"Para guru dipaksa ke luar dari zona nyaman mereka selama ini dan belajar platform baru, serta memahami kekuatan platform baru tersebut dalam memberikan pembelajaran," ujar Mendikbudristek dalam International Webinar By 7 SEAMEO Centres Indonesia, di Jakarta, dilansir Antara, Selasa, 4 Mei.
Ia menambahkan pandemi juga membuat orang tua berpartisipasi dalam pendidikan anak.
"Selama ini kita tak pernah melihat orang tua membuka text book dan memahami kurikulum. Saya pikir ini adalah hal yang sangat positif di samping tingkat stres yang diakibatkan oleh pembelajaran jarak jauh ini," ucapnya.
Ia mengatakan, penggunaan teknologi antara guru, orang tua, dan siswa adalah hal yang belum pernah dilihat sebelumnya.
"Kolaborasi segitiga ini akan menciptakan kesempatan-kesempatan baru lain dalam meningkatkan partisipasi belajar," ucapnya.
Baca juga:
- Terdeteksi Polisi, Puluhan Pemudik yang Masuk Cirebon Diminta Putar Balik
- Pusat Perbelanjaan di Makassar Penuh Sesak Pengunjung Jelang Lebaran, Pemprov Khawatir COVID-19
- Banyak Pasar di Jakarta, Anies Minta Masyarakat Tak Hanya Belanja di Tanah Abang
- Ade Armando Menuduh soal Seks Aneh, Aziz Yanuar: No Comment, Biar Jadi Penambah Pahala
Saat ini, menurut Nadiem, Indonesia harus dapat menghapus gap teknologi di seluruh negeri dan memberikan akses internet yang merata demi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.
"Dan yang terpenting untuk meningkatkan hasil belajar adalah teknologi bagi para guru," kata Nadiem.
Menurut dia, teknologi bagi guru dapat mengurangi waktu guru dalam tugas-tugas manual dan fokus pada waktu berpikir dan kolaborasi bersama guru lain untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif.
"Teknologi bagi guru akan memberikan pengaruh sangat besar terhadap mutu pendidikan di masa depan. Teknologi bagi guru juga bisa menciptakan tugas khusus bagi setiap siswa," katanya.