Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, Pengamat: Anggaran untuk Pos Ini Harus Ditingkatkan 5 Kali Lipat
JAKARTA - Hari Pendidikan Nasional jatuh pada hari ini, 2 Mei. Pengamat pendidikan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau Prof Alaidin Koto mengatakan pendidikan anak bangsa harus berjalan terus dan tidak terputus meski di tengah wabah COVID-19.
"Tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 akan mereda, namun demikian juga tidak boleh abai terhadap pendidikan anak-anak bangsa," kata Alaidin Koto di Pekanbaru, dikutip dari Antara, Minggu 2 Mei.
Pendapat demikian disampaikannya agar menjadi momentum membangkitkan semangat belajar di masa darurat COVID-19.
Ia mengatakan, kualitas pendidikan dan keselamatan anak bangsa adalah penting dan menjadi prioritas pemerintah sehingga dibutuhkan berbagai inovasi dilakukan untuk mendorong transformasi pendidikan, salah satunya dukungan peningkatan anggaran hingga lima kali lipat.
Menurut dia, Pemerintah dan seluruh sektor terkait tidak boleh lengah dengan ancaman pandemi COVID-19 sehingga masyarakat tetap mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Baca juga:
- Jelang Hari Pendidikan 2 Mei, Guru di Perbatasan Mengharapkan Perhatian Khusus dari Pemerintah
- Kisah 3 Perwira TNI yang Tetap Hormat Meski Punya Pangkat Lebih Tinggi dari Sang Ayah
- Ridwan Kamil ke NTT, Bernyanyi Bersama Anak-Anak Korban Banjir dan Titip Pesan ke Ibu Hamil
- Pencatut Nama Mendikbudristek Nadiem Makarim Jadi Tersangka, Kasusnya Diproses Polda Metro
"Namun demikian, perlu tetap menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat COVID-19, " kata Alaidin yang juga guru besar UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang juga Ketua ICMI Riau itu.
Sementara itu, penyediaan internet yang berkelanjutan, katanya, sangat diperlukan untuk seluruh anak bangsa di seluruh pelosok Nusantara.
"Tanggung jawab negara harus penuh untuk masalah ini bila tidak ingin menerima akibat hilangnya satu generasi (lost generation) yang akan berisiko diambil alihnya tali "teraju" kepemimpinan bangsa ini oleh bangsa lain. Jangan sampai itu terjadi," katanya.