JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menaruh perhatian khusus pada persoalan sosial masyarakat lanjut usia (lansia) tunggal sebagai yang terbanyak di Indonesia. Persoalan lansia tunggal atau yang hidup sendiri tanpa pendampingan keluarga berkaitan dengan taraf pendidikan masyarakat setempat yang relatif kurang.
"Saya sebagai Ketua Tim Koordinasi penanggulangan kemiskinan Provinsi Jawa Barat sudah mengetahui hal ini," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dikutip Antara dalam acara Hari Lansia Nasional 2022 di Tasikmalaya, Minggu 29 Mei.
Menurut Uu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Tasikmalaya di bawah rata-rata. Bukan hanya bantuan materi, tapi bantuan pendidikan ditingkatkan karena seolah ada kaitan antara kemiskinan dan pendidikan.
Ia mendorong kerja sama bantuan sosial kemasyarakatan dari perusahaan swasta untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya. Menurut Uu bantuan Pemprov Jabar mengarah ke beberapa kawasan kabupaten yang dianggap kemiskinan di atas rata-rata nasional.
"Manula tunggal jadi perhatian kami, ke depan kami akan memberikan perhatian khusus pada Tasikmalaya," ujarnya.
BACA JUGA:
Menurut Uu gotong royong bersama seluruh masyarakat sangat membantu situasi anggaran daerah di Jawa Barat yang mengalami keterbatasan. "Anggaran daerah ada keterbatasan. Pengusaha juga berikan bantuan CSR lewat program kepada masyarakat sehingga berbagi kebaikan kepada masyarakat," katanya.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mengatakan populasi kaum lanjut usia (lansia) tunggal di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sebagai yang terbanyak di Indonesia. "Lansia tunggal yang kita bantu, dia tidak ada keluarga. Lansia tunggal terbanyak di Indonesia ketemu di Kabupaten Tasikmalaya," kata Tri Rismaharini saat menyampaikan pidato dalam Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022 di RS Singaparna Medika Citrautama Tasikmalaya, Ahad.
Berdasarkan laporan Kemensos, jumlah lansia tunggal di Kabupaten Tasikmalaya berjumlah sekitar 28.000 jiwa yang tersebar di 39 kecamatan.