Hotel Makin Terjepit Kala Mudik Dilarang, Banyak Wisatawan Batalkan Pesanan Libur Lebaran termasuk di Amarta Hills
KOTA BATU - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu menyebut banyak wisatawan yang membatalkan reservasi atau pesanan kamar hotel pada musim libur Lebaran pada pertengahan Mei.
Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Muklas Rofiq menyatakan, dari 100 hotel yang tergabung dalam organisasi PHRI Kota Batu, ada beberapa hotel yang melaporkan adanya pembatalan reservasi oleh para pemesan.
"Pembatalan sebagian besar berasal dari lokal saja, seperti Surabaya Raya. Kalau untuk luar seperti Jakarta, tidak berani," kata Rofiq, di Kota Batu, Jawa Timur, dikutip Antara, Jumat, 30 April.
Rofiq menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh, salah satu hotel yang mendapatkan reservasi cukup banyak saat libur Lebaran 2021 adalah Amartahills Hotel & Resort, sebanyak 12 reservasi.
Namun, lanjut Rofiq, sebanyak delapan dari 12 pesanan kamar di hotel tersebut, telah dibatalkan menyusul adanya aturan pemerintah terkait pembatasan mudik. Selain itu, Hotel Aster, juga kehilangan 25 reservasi akibat adanya aturan itu.
Rofiq menambahkan, kondisi perhotelan saat ini benar-benar tertekan akibat pandemi COVID-19. selain itu, kebijakan pemerintah yang dinilai berubah-ubah, juga menyebabkan sektor perhotelan semakin tertekan.
"Kebijakan lain kita harus bayar THR, bayar pajak, dan lainnya. Itu tidak seimbang. Tidak terjadi keseimbangan. Kita untuk survive setengah mati," kata Rofiq.
Rofiq berharap pemerintah bisa memberikan kebijakan yang lebih memberikan keberpihakan kepada dunia usaha. Terkait penerapan protokol kesehatan, dia meyakini seluruh hotel yang ada mampu mematuhi penerapan protokol kesehatan.
Baca juga:
- Densus 88 Antiteror Tunggu Perintah Kapolri Buru KKB
- Mensos Risma Lapor Nonaktifkan 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos ke KPK
- Bantah Barang Bukti di Eks Markas FPI Cairan Pembersih Toilet, Polri: Bahan Baku untuk Peledak
- Anggaran JakWIFI Rp6 Juta Tiap Titik Kemahalan, Lebih Baik Anggarannya Buat Tambah Penerima KJP
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 memutuskan untuk memberlakukan pengetatan mobilitas Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) menjelang masa peniadaan mudik pada 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Dalam Adendum surat edaran perihal pengetatan persyaratan PPDN tersebut, pemberlakuan pengetatan dibagi pada dua waktu. Pertama, periode H-14 menjelang masa peniadaan mudik (6-17 Mei 2021), yang berlaku mulai 22 April hingga 5 Mei 2021.
Kemudian, pada periode kedua adalah H+7 pasca-masa peniadaan mudik, yang berlaku pada 18-24 Mei 2021. masa peniadaan mudik, tetap berlaku pada 6-17 Mei 2021, sesuai dengan surat edaran Satgas Penangan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021.
Meskipun pemerintah melakukan pengetatan perjalanan dalam negeri, sektor wisata tetap diperbolehkan untuk beroperasi, pada saat masa libur Lebaran.