Tunggu Momentum Politik, Jokowi Diprediksi Kembali Reshuffle Kabinet
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memprediksi, Presiden Joko Widodo kembali menggelar reshuffle kabinet usai melantik menteri 'baru' kemarin.
Pelantikan ini, menurutnya, tidak mempengaruhi rencana reshuffle yang sudah diwacanakan. "Hanya belum menemukan momentum politiknya," ujar Dedi, Kamis, 29 April.
Dia menilai, pelantikan menteri kemarin dikarenakan nomenklatur Kementerian Investasi dan Kemendikbud Ristek tidak mengubah personalia yang mengisi lembaga tersebut.
"Dengan kondisi itu, reshuffle berikutnya tetap ada dalam rencana, terlebih beberapa kementerian masih belum bekerja baik, semisal polemik impor pangan," katanya.
Baca juga:
Diketahui, Presiden telah melantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim; Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia; dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko.
Sebelumnya, politisi PDIP Darmadi Durianto menilai, daripada reshuffle dilakukan dua kali lebih baik sekaligus saja agar efektif. Pasalnya, menurut kabar Presiden Jokowi hanya mengumumkan dua menteri sore ini dan sisa menteri di reshuffle akan dilangsungkan pasca hari raya Idulfitri.
"Karena memang kan ini masa puasa sebentar lagi lebaran, persiapan menghadapi lebaran. Ini kan harus efektif supaya barang-barang jangan naik, distribusi lancar. Jadi ada baiknya ditunda, tapi itu tergantung presiden lah bagaimana melihatnya," ungkap Darmadi.
"Tapi ya artinya dua kali energi rakyat dipusatkan ke situ (reshuffle, red). Kan yang penting bagaimana energi rakyat itu dipusatkan, bagaimana menghandle pandemi, takutnya menterinya dag dig dug pemikirannya ini direshuffle atau tidak," katanya menambahkan.