Presiden Vladimir Putin hingga Raja Salman Sampaikan Dukacita Tenggelamnya KRI Nanggala-402
JAKARTA - Belasungkawa dan ucapan dukacita dari sejumlah negara sahabat, terkait insiden Kapal Selam KRI Nanggala-402 terus mengalir untuk Indonesia.
Dari Rusia, Presiden Vladimir Putin menghubungi Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan belasungkawa terkait insiden Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang menewaskan 53 awaknya.
"(Presiden) Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, terkait kapal selam Angkatan Laut Indonesia yang tenggelam," tulis keterangan dalam situs resmi Kantor Kepresidenan Rusia, Senin 26 April.
"Presiden Rusia meminta untuk menyampaikan simpati dan dukungannya kepada keluarga dan sahabat para pelaut yang tewas, serta masyarakat Indonesia," sambung pernyataan tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin juga menyampaikan dukacita kepada Republik Indonesia, dan menyebut insiden yang dialami KRI Nanggal-402 sebagai hal tragis, melalui akun Twitternya.
"Sangat sedih mendengar kematian tragis 53 pelaut Indonesia di atas kapal. Pikiran serta doa saya bersama keluarga para pelaut itu dan semua orang di militer Indonesia, saat mereka melewati tragedi ini," tulisnya.
Singapura sebagai tetangga Indonesia juga menyampaikan dukacita melalui Presiden Halimah Yacob dan Perdana Menteri Lee Hsien Long, yang mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo.
"Saya turut berduka atas hilangnya 53 awak kapal akibat tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Atas nama rakyat Singapura, saya menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia," tulis Presiden Halimah Yacob seperti diunggah oleh akun Facebook Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia.
Pun demikian dengan pemimpin Arab Saudi Raja Salman beserta Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman juga menyampaikan dukacita kepada Presiden Joko Widodo. Raja Salman menyampaikan doa dan simpati terhadap seluruh korban dan mendoakan semoga mendapat rahmat dari Allah SWT.
Baca juga:
KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada Sabtu 24 April lalu, sementara ke-53 awaknya dinyatakan gugur.