Perbanyak Amalan dan Kenali Keutamaan Ramadan 10 Hari Kedua
JAKARTA – Bulan Ramadan merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan. Setiap fase memiliki muatan keutamaannya masing-masing. Pada fase 10 hari pertama, keutamannya penuh rahmat. Sedangkan keutamaan Ramadan 10 hari kedua adalah penuh ampunan.
Terdapat dua panduan atau arahan untuk mengejar keutamaan ketika Ramadan. Pertama diungkapkan dalam riwayat Al-Baihaqi, berisi sebagai berikut:
“Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.”
Melansir Kompas, Sabtu, 24 April, kualitas riwayat di atas perlu diperkuat meski hadis di atas bisa mendorong seseorang untuk meningkatkan amalan agar diampuni dosa-dosanya.
Mengapa pada 10 hari kedua Ramadan penuh dengan ampunan? Berikut kutipan hadis yang menunjukkan waktu spesifik tentang keutamaan 10 hari kedua.
“Barangsiapa yang menghidupkan bulan Ramadhan (dengan puasa atau ibadah) dengan iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan siapa yang menghidupkan (beribadah) malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sepanjang awal puasa Ramadan hingga penutup malam takbir dikumandangkan, sesungguhnya merupakan bulan penuh keutamaan. Oleh karena itu sejumlah amalan dapat dilakukan agar mendapatkan Rahman, ampunan, serta dijauhkan dari api neraka.
Baca juga:
Amalan-amalan yang dapat dilakukan bersifat umum, seperti 5 aktivitas berikut:
Berpuasa
Berpuasa tak hanya mampu menahan lapar dan haus saja. Tetapi mampu membawa diri, mengontrol hawa nafsu serta perbuatan buruk.
Bersedekah
Di dalam hati manusia diciptakan api untuk saling menghangatkan sesama. Dengan bersedekah maka seseorang menghangatkan kepedulian, perhatian juga perasaan berbagi terhadap sesama.
Membaca Alquran
Membaca Alquran merupakan amalam sunah saat Ramadan. Di bulan penuh ampunan, Ramadhan, berkaitan erat dengan Alquran dan diturunkannya wahyu Allah SWT melalui malaikan Jibril.
Makan sahur
Makan sahur juga merupakan amalan sunah, namun menurut hadis dan riwayat baiknya tidak meninggalkannya. Berikut kutipan hadis untuk mengutamakan menjalanjan sahur sebagai sebuah amalan dan mendapatkan ampunan:
“Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu).
Melafalkan doa
Memperbanyak melafalkan doa juga dapat mendatangkan pahala. Seperti sabda Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut:
“Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang teraniaya.” (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3589, Ibnu Hibban No. 7378, dishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).