Bandara Dhoho Kediri yang Dibangun Gudang Garam Milik Konglomerat Susilo Wonowidjojo Capai 51 Persen

JAKARTA - Pengerjaan tanah untuk pembangunan Bandar Udara Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kini mencapai 51 persen dan direncanakan awal 2023 sudah mulai beroperasi untuk penerbangan komersial.

"Untuk pengerjaan tanah 51 persen, sesuai dengan target, sudah tercapai. Seharusnya dengan target itu di awal 2023 terpenuhi," kata Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI) Maksin Arisandi di Kediri, dilansir Antara, Sabtu, 24 April.

Ia juga menambahkan, dalam pengerjaan proyek tersebut juga melibatkan langsung warga sekitar. Ada lebih dari 50 persen warga di daerah yang terdampak langsung proyek pembangunan bandara dilibatkan dalam pekerjaan tersebut. Empat desa itu adalan Desa Jatirejo di Kecamatan Banyakan, Grogol di Kecamatan Grogol, Bulusari dan Tarokan di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.

"Jadi, untuk pekerjaan ini lebih dari 50 persen dilibatkan. Jadi, terdampak langsung ada empat desa, yakni Desa Jatirejo, Grogol, Bulusari, dan Tarokan. Keseluruhan diserap (tenaga kerja) lebih dari 50 persen," kata Maksin.

Dalam pengerjaan proyek tersebut, kata dia, memang fokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar. Setelah proyek selesai, dengan mengedepankan kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan, mereka juga akan dilibatkan. Bagi yang tidak memenuhi kualifikasi pun juga akan dilibatkan.

"Kalau warga sekitar yang tidak memenuhi kualifikasi pasti akan dilibatkan. Kenapa harus mengambil yang jauh, jika ada yang dekat," kata dia.

Bupati Kediri Haninditho Himawan Pramana mengapresiasi progres dari pembangunan bandar udara tersebut. Kendati masih ada lahan yang belum terbebaskan, dirinya optimistis pembangunan bisa selesai sesuai dengan rencana awal. Apalagi dari informasi yang diterimanya, awal 2023 diharapkan sudah beroperasi.

"Ada beberapa lahan yang masih kurang, itu 0,4 persen dari total keseluruhan bandara. Artinya, saya rasa PT Gudang Garam, dalam hal ini sudah mengomunikasikan dengan baik kepada pihak-pihak yang terkena pembebasan (lahan)," kata Bupati Kediri.

Groundbreaking pembangunan bandara di Kabupaten Kediri telah dilakukan pada 15 April 2020. 

Bandara Kediri yang berada di Kabupaten Kediri bagian barat itu menjadi bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan 100 persen dana investasi swasta oleh PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan PT Gudang Garam (GGRM) milik konglomerat Susilo Wonowidjojo.

Bandara ini dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sesuai rencana, lahan yang diperuntukkan pembangunan bandara sekitar 300-400 hektare.