Banyak Mudaratnya, Warga Kabupaten Tangerang Diminta Tak Gelar Takbir Keliling
TANGERANG - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang Dedi Mahfudin mengimbau warga agar tidak menggelar kegiatan takbir keliling untuk menyambut Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Pada masa pandemi COVID-19 kegiatan takbir keliling lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaat karena menghadirkan banyak orang dan menimbulkan kerumunan.
"Menurut saya, takbir keliling ini mudaratnya lebih besar, karena yang ikut dalam kegiatan itu banyak, tidak hanya orang tua saja tetapi ada remaja dan anak-anak juga," ujar Dedi di Tangerang dilansir dari Antara, Jumat, 23 April.
Tidak menggelar takbir keliling bukan berarti hilangnya rasa hikmat sambut bulan suci ramadan. Masyarakat, imbaunya, bisa melaksanakan di masjid atau mushola.
"Jadi kami bukan semata-mata melarang orang untuk syiar melantunkan takbir, tetapi ini untuk kebaikan kita semua," jelasnya.
Baca juga:
- Belasan Anak Terciduk Jual Diri di Hotel Wilayah Tebet, Kondom dan Uang Tunai Turut Disita Polisi
- PSK Open BO Lewat MiChat dan di Twitter, Gibran Rakabuming: Sudah Saya Laporkan ke Kapolres
- Ibu Restui Anaknya Jadi PSK, Terungkap dari Kasus Pembunuhan di Kediri
- Presiden Tanzania Magufuli: Dipuji Rakyat Musuhi Korupsi, Dianggap Lawan Politik Otoriter
Dia juga mengimbau warga menaati larangan mudik Lebaran yang diberlakukan oleh pemerintah guna mencegah lonjakan penularan COVID-19.
"Jadi kegiatan mudik itu sangat tidak bisa di kontrol, bagaimana menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian belum lagi yang di kampung bisa tertular dari pemudik. Maka dengan adanya larangan itu harus benar-benar kita dukung," kata dia.