'Berkah' Pandemi, Distributor Jarum Suntik Itama Ranoraya Raup Lonjakan Laba 853 Persen di Kuartal i 2021

JAKARTA - Perusahaan distributor jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) seperti mendapatkan berkah di kala pandemi COVID-19. Itama Ranoraya mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan yang sangat signifikan pada kuartal I 2021.

Dikutip dari laporan keuangan Itama Ranoraya yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa 20 April, disebutkan bahwa pada kuartal I 2021, perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 853,6 persen menjadi Rp20,91 miliar dibandingkan perolehan laba bersih kuartal I 2020 yang hanya sebesar Rp2,2 miliar.

Lonjakan laba tersebut tersebut bersumber dari perolehan pendapatan perseroan pada kuartal I 2020 tercatat sebesar Rp228,17 miliar. Angka itu tumbuh 754,1 persen dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp26,71 miliar.

Sementara itu, total aset perseroan meningkat menjadi Rp728,74 miliar meningkat 142,8 persen dari kuartal yang sama tahun lalu. Adapun total liabilitas meningkat menjadi Rp465,55 miliar naik 546,8 persen dibandingkan dengan kuartal I I 2020 dengan total ekuitas mencapai Rp263,19 miliar naik 15,4 persen dibandingkan posisi kuartal yang sama tahun lalu.

Pendapatan yang berhasil diraih dari segmen alat kesehatan in vitro tercatat sebesar Rp226,07 miliar atau melonjak 753,9 persen dibandingkan raihan periode yang sama tahun lalu. Produk swab antigen test menjadi produk urutan teratas penyumbang pendapatan terbesar dalam segmen alat kesehatan in vitro.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengatakan, pencapaian perseroan di kuartal I 2021 sudah sesuai dengan target yang ditetapkan. Pada 2021, Itama Ranoraya menargetkan mampu membukukan pertumbuhan 80 persen-100 persen baik untuk pendapatan maupun laba bersih.

"Di tiga bulan pertama tahun ini kami sudah merealisasikan 20 persen-22 persen dari target pendapatan sepanjang 2021, kami bersyukur untuk capaian ini. Kami optimis tahun ini bisa kembali mencapai target," ujarnya.

Selain produk swab antigen test, mesin plasma darah dan produk alat suntik ADS, emiten bersandi IRRA ini mulai menjual produk baru yaitu Avimac yang merupakan produk imunomodulator untuk peningkatan imun tubuh pada kuartal II 2021.

Tahun ini, Itama Ranoraya akan memasarkan Avimac produk imunomodulator untuk peningkatan imun tubuh dengan tahap awal, produksi ditargetkan sebesar 100.000-200.000 botol. Produk yang semula direncanakan mulai diproduksi di kuartal I 2021 akan mulai dipasarkan di kuartal II 2021.

Avimac adalah produk high imunomodulator dari perusahaan Australia 98 Alive yang dipimpin oleh Prof Max Reynolds dan sudah terdaftar di TGA Australia dan juga sudah memiliki izin edar dari BPOM dengan merek Avimac.

Proses produksi dilakukan oleh PT Indofarma Tbk (INAF) yang juga sebagai pemilik izin edar, untuk bahan baku berasal dari PT Neumedik Indonesia (Perusahaan Afiliasi), sementara IRRA menjadi Sole Distributor. Tahun ini, selain agenda realisasi target, perseroan memiliki agenda besar berupa transformasi bisnis yang akan memperbesar peran perseroan di industri Healthcare sebagai Manufacturturing, Clinical Laboratory dan eHealth Services.