Djo Rilis Single Basic Being Basic untuk Jembatan Menuju Album The Crux
![Djo Rilis Single <i>Basic Being Basic</i> untuk Jembatan Menuju Album <i>The Crux</i>](https://imgsrv2.voi.id/Zcj09JaoA1rcakSHm9hVE09CEXJX7Niw53B9v6riDXg/auto/1280/853/sm/1/bG9jYWw6Ly8vcHVibGlzaGVycy80NTU0MzgvMjAyNTAxMjkxNjU1LW1haW4uY3JvcHBlZF8xNzM4MTQ0NTE2LmpwZWc.jpg)
JAKARTA - Dikenal sebagai aktor, Joe Keery memulai project musik yang cukup fenomenal bernama Djo. Aktor tayangan blockbuster seperti 'Stranger Things' dan 'Fargo' ini pun baru saja merilis single barunya berjudul "Basic Being Basic" lewat AWAL Recordings.
Single baru Djo menjadi cuplikan pertama dari album barunya 'The Crux' yang akan dirilis pada 14 April mendatang dan diumumkan bersamaan dengan perilisan "Basic Being Basic".
Sentuhan synthesizer OB-X8 dan chorus ber-falsetto jadi sesuatu yang khas dari lagu ini. Di bait terakhir "Basic Being Basic", secara jenaka Djo mengolok-olok suatu perilaku yang sering kita temui online.
"Lirik lagu ini seperti sindiran kepada siapa pun yang bersikap arogan," ujar Djo dalam siaran pers yang diterima VOI, 29 Januari. Album 'The Crux' menjadi album ketiga dalam katalog musiknya dan akan dirilis mengikuti kesuksesan album 2022 miliknya 'DECIDE' yang menampilkan single blockbuster "End of Beginning".
Djo duduk di kursi produser bersama rekan kolaboratornya Adam Thein untuk penggarapan album 'The Crux' yang penuh dengan permainan gitar dan instrumentasi serba lembut ala musik pop dekade 60-an dan 70-an. Album barunya akan berbanding terbalik dengan album-album Djo sebelumnya yang fokus dengan penggunaan synthesizer.
'The Crux' sendiri merupakan album yang membahas duka dan pengharapan, dipenuhi rasa syukur dan humor. Ambisi Djo sebagai seorang musisi ditampilkan dengan sempurna di 'The Crux' yang juga menjadi momen ia memamerkan talentanya memainkan beragam instrumen dan kelihaiannya dalam menulis lagu. Semua lagu di album 'The Crux' ditulis oleh Djo dan ada beberapa yang ia tulis dengan Adam Thein.
Baca juga:
Album 'The Crux' ditulis di berbagai belahan dunia di masa yang produktif bagi Djo, yaitu masa saat ia disibukkan dengan perannya sebagai seorang musisi yang juga sedang dipisahkan oleh jarak dengan keluarga dan teman-temannya. Semuanya berawal saat ia mencoba sembuh dari luka yang hadir saat sebuah hubungan berakhir.
Kini, musik menjadi cara Djo untuk melewati proses pendewasaan seraya ia merayakan betapa pentingnya peran sebuah komunitas yang penuh kasih. Tema-tema di album ini dapat terdengar dari berbagai penggalan lirik dan semangat kolaboratif yang album ini bawa. Banyak anggota keluarga dan rekan kolaborator Djo yang ikut berkontribusi di album 'The Crux'. Hasilnya adalah energi dari ikatan serba hangat yang menjadi jantung dari album ini.
Meski lagu-lagu di album ini terdengar spesifik, album ini dapat dimainkan bak sebuah soundtrack film di mana kita dapat merasa terhubung dengan sebuah karakter, situasi, dan perasaan. Hal itu dengan sempurna divisualisasikan oleh cover album 'The Crux' yang merupakan hasil kolaborasi dengan seniman Neil Krug.
Sampul album tersebut menampilkan sebuah hotel di mana para tamunya yang dapat dilihat dari luar. Kita dapat melihat berbagai tingkah laku dari para tamu, lengkap dengan raut wajah berbeda-beda, seakan mereka sedang diuji ruang emosi dan spiritualnya.
Tahun 2024 menjadi tahun penting di perjalanan karir Djo. Lagu "End of Beginning" miliknya trending di seluruh dunia dan sukses mencapai posisi #1 di chart Global Spotify dan lagu tersebut berhasil menjadi lagu nomor 6 yang paling sering dimainkan sepanjang 2024 secara global.
Di Indonesia, lagu "End of Beginning" duduk di posisi #2 dalam daftar Indonesia Top International Song of 2024. Secara total, lagu "End of Beginning" sudah sukses mengumpulkan 1.5 MILIAR stream di berbagai platform dan mendapatkan lebih dari 60 MILIAR view di TikTok. Selain itu, "End of Beginning" berhasil memasuki chart resmi di 41 negara dan tersertifikasi Platinum dan Gold di 17 wilayah.