Menteri Ekonomi Jepang Mundur dari Jabatannya Imbas Kasus Suap dalam Memori Hari Ini, 28 Januari 2016
![Menteri Ekonomi Jepang Mundur dari Jabatannya Imbas Kasus Suap dalam Memori Hari Ini, 28 Januari 2016](https://imgsrv2.voi.id/kq3DgGgXjrYbec6skBcSPLysEiHZUpH9ONIVCRWssJA/auto/1280/853/sm/1/bG9jYWw6Ly8vcHVibGlzaGVycy80NTUyMTEvMjAyNTAxMjgwODE5LW1haW4uY3JvcHBlZF8xNzM4MDI3MTY3LmpwZWc.jpg)
JAKARTA – Memori hari ini, sembilan tahun yang lalu, 28 Januari 2016, Akira Amari mengumumkan penguduran dirinya dari jabatan Menteri Ekonomi Jepang. Opsi pengunduran diri diambilnya karena ia kedapatan menerima suap untuk dijadikan sumbangan politik.
Sebelumnya, budaya malu sudah mengakar dalam laku hidup orang Jepang sehari-hari. Mereka akan merasa malu kalau melakukan kesalahan fatal. Rasa tahu malu itu biasanya memancing orang Jepang untuk meminta maaf dan mengundurkan diri dari pekerjaan.
Konsep moral orang Jepang tiada dunia. Mereka menjunjung tinggi suatu tanggung jawab dari keseharian dalam bekerja. Mereka memegang erat rasa malu. Rasa itu dipelihara supaya mereka tetap diterima dalam kelompok masyarakat.
Kala mereka melakukan kesalahan fatal. Mereka bisa langsung mengundurkan diri, bahkan dalam kondisi tertentu sampai bunuh diri. Konsep itu hadir pula dalam kalangan pejabat di Jepang. Mereka kerap menjunjung tinggi rasa malu.
Pejabat era Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe pun begitu. Abe merasa penting mengangkat Akira Amari sebagai Menteri Ekonomi Jepang era 2012-2016. Abe merasa Akira dapat melejitkan ekonomi Jepang. Akria memang menunjukkan kapasitasnya sebagai Menteri. Ekonomi Jepang meningkat di eranya.
![](/storage/publishers/455211/menteri-ekonomi-jepang-mundur-dari-jabatannya-imbas-kasus-suap-dalam-memori-hari-ini-28-januari-2016.jpeg)
Masalah muncul. Kepemimpinan Akira justru terganjal skandal korupsi besar pada awal Januari 2016. Ia dan jajarannya dituduh menerima uang sebanyak 12 juta yen dalam bentuk tunai. Uang tersebut diterimanya dari suatu perusahaan konstruksi di Jepang.
Uang suap yang diterima lewat ajudannya itu dianggap sebagai sumbangan politik. Imbalannya perusahaan konstruksi itu akan dibantu Akira menerima kompensasi dari pemerintah dalam hal limbah, atau jika ada perselisihan yang timbuh dengan negara.
Isu itu menyebar di seantero Jepang. Akira pun tak kuasa menanggung malu. Ia lalu memilih opsi yang pailing banyak orang Jepang lakukan ketika melakukan kesalahan fatal. Akira mundur dari jabatannya sebagai Menteri Ekonomi Jepang pada 28 Januari 2016.
"Dengan mempertimbangkan tanggung jawab dari anggota parlemen, tugas saya sebagai anggota kabinet dan harga diri sebagai politikus, saya mengundurkan diri dari jabatan saya mulai hari ini," ungkap Akira dalam sebuah konferensi pers di Tokyo sebagaimana dikutip laman BBC, 28 Januari 2016.
Pengunduran diri Akira nyatanya membawa masalah baru. Abe yang notebene sebagai pemimpin Jepang merasa kehilangan yang amat besar di dalam kabinetnya. Ia meyakini Akira dapat membuat ekonomi Jepang terus melejit.
Baca juga:
- Memori Hari Ini, 27 Januari 2019: Sri Muyani Dicela Prabowo Subianto sebagai Menteri Pencetak Utang
- Ketua MK Minta Maaf Imbas Kasus Suap Patrialis Akbar dalam Memori Hari Ini, 26 Januari 2017
- Hanya Donald Trump Presiden AS yang Bernyali Tuduh China Lakukan Genosida ke Etnis Uighur
- Pemerintah Palestina Larang Benderanya Dibawa Demo dalam Memori Hari Ini, 25 Januari 2017
Abe pun sempat mendesak Akira supaya tak mengundurkan diri. Akira terus saja melanjut jabatan supaya Jepang maju. Abe memahami benar pengaruh Akira yang kala itu sebagai arsitek utama kebijakan ekonomi Jepang.
Namun, Akira memilih jalannya sendiri. ia sudah terlampau malu untuk memegang jabatan sebagai Menteri Ekonomi. Akira memutuskan ia mantap dengan pilihannya untuk mundur dari jabatan karena korupsi.
“Pengunduran dirinya diperkirakan akan menggagalkan upaya Abe untuk mengarahkan ekonomi terbesar ketiga di dunia keluar dari deflasi, di tengah tanda-tanda bahwa pemulihannya mulai melambat. November lalu, Jepang memasuki resesi teknis keempat dalam lima tahun.”
“Eksportir khawatir tentang yen yang turun, dan saham Tokyo telah terpukul oleh ketidakpastian atas ekonomi China. Akira adalah arsitek utama kebijakan ekonomi Abe dan tahun lalu memimpin Jepang dalam negosiasi untuk pakta perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik yang beranggotakan 12 negara,” ujar Justin McCurry dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul Japan's Economy Minister Resigns over Bribery Allegations (2016).