Menteri Trenggono akan Revitalisasi Lahan 'Nganggur' di Karawang jadi Tambak Budi Daya Nila Salin

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi calon lokasi revitalisasi tambak Pantura yang berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis, 9 Januari.

Lahan pemerintah seluas 2.548 hektare tersebut akan direvitalisasi menjadi tambak budi daya ikan nila salin.

"Nanti akan dibangun di pinggirnya itu ada yang namanya mangrove belt. Lalu, di tengahnya nanti ada sarana budi daya. Lalu, ada industri pabrik pakan industri pengolahan dan seterusnya," ujar Trenggono seperti dilihat dari unggahan video akun Instagram resmi @kkpgoid, Jumat, 10 Januari.

Rencananya, revitalisasi tambak budi daya itu akan dibagi menjadi dua klaster. Masing-masing terdiri dari area budi daya, area pendukung dan area penghijauan.

Sementara itu, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni yang turut mendampingi Trenggono dalam tinjauan tersebut mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh untuk rencana revitalisasi tersebut.

Menurutnya, program revitalisasi tambak tersebut akan memberikan kesejahteraan lebih baik lagi bagi masyarakat.

"Kami dari Kementerian Kehutanan memberikan dukungan penuh. Kalau kami bisa revitalisasi tempat ini, misalkan mangrovenya pasti akan lebih lebat lagi, bisa dipakai ekowisata. Tapi, tadi industri perikanannya (juga) akan berjalan dan kesejahteraan masyarakat akan membaik," tuturnya.

Nantinya, KKP memastikan program revitalisasi tambak ini akan mengedepankan kelestarian ekologi dengan menekankan sistem budi daya berkelanjutan.

Sebelumnya, pemerintah berencana merevitalisasi tambak di Pantai Utara (Pantura) Jawa dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Adapun lokasinya tersebar di empat provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menteri Trenggono mengatakan, total luasan lahan yang bisa dipakai di empat provinsi tersebut mencapai 78.550 hektare.

Rinciannya, lahan di Provinsi Banten ada 2.480 hektare, di Jawa Barat sebanyak 33.740 hektare, Jawa Tengah ada 14.490 hektare dan Jawa Timur mencapai 27.840 hektare.

"Di Pantura itu ada 78.000 hektare eks tambak udang yang sudah 30 tahun lebih tidak berfungsi dengan baik. Beberapa wilayah bahkan menjadi daerah kawasan industri, tapi masih ada 78.000 (hektare) yang nganggur. Ini akan kami revitalisasi," ujar Trenggono dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024 yang dipantau secara virtual, Rabu, 11 November.

Berdasarkan paparan yang ditampilkan, rencana aksi revitalisasi itu akan dilakukan mulai 2025 hingga 2029 mendatang.

Pertama, mulai 2025 ini akan dilakukan revitalisasi untuk 13.000 hektare terlebih dahulu. Lalu, pada 2026 sebanyak 15.000 hektare.

Berikutnya, di 2027 sebanyak 20.000 hektare. Kemudian pada 2028 mencapai 15.000 hektare dan di 2029 dilakukan revitalisasi untuk 15.550 hektare.