PM Anwar Ibrahim Bahas Isu Perbatasan hingga Investasi dengan Prabowo

JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan sempat membahas sejumlah isu dari mulai perbatasan hingga investasi saat melakukan jamuan makan siang dengan Presiden Prabowo Subianto di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur.

“Hari ini saya merayakan kehadiran sahabat baik saya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang sedang melakukan kunjungan kerja resmi ke negeri ini,” kata Anwar melalui unggahan X dilansir ANTARA, Kamis, 9 Januari.

Dalam jamuan makan siang pribadi di Rumah Tangsi itu ia mengatakan sempat berbincang dan berdiskusi tentang berbagai hal penting dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara bertetangga itu. Di antaranya terkait urusan perbatasan, perekrutan tenaga kerja, koordinasi urusan nelayan di wilayah sengketa Selat Malaka, perdagangan, investasi, perekonomian, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

Kedua pemimpin negara memanfaatkan sepenuhnya ruang lingkup yang singkat dan bermakna itu untuk terus mempererat hubungan erat yang telah terjalin selama ini.

“Insyaallah, saya percaya, sinergi pertemuan ini akan digunakan untuk menjajaki peluang-peluang baru yang bisa dimanfaatkan demi masa depan kedua negara yang lebih baik,” ujar Anwar.

PM Anwar menyambut dan menjamu santap siang Presiden Prabowo di Rumah Tangsi setelah membuka dan memberikan sambutan di Forum Ekonomi Malaysia 2025 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC).

Ia juga mengiringi kepulangan Prabowo hingga ke Kompleks Bunga Raya Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di Sepang.

Kepada media, seperti dikutip Bernama, Anwar mengatakan kunjungan resmi Prabowo sebenarnya pada 27 Januari, tetapi Presiden ke-8 itu merasa ingin datang hari ini karena mereka merupakan sahabat lama dan perlu berbincang dari hati ke hati isu bersama. Selain juga menyampaikan komitmen membantunya dalam Kepemimpinan ASEAN.

Menteri Luar Negeri Sugiono bersama Sekretaris Kabinet Mayor Inf Teddy Indra Wijaya mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungannya ke Malaysia, yang disambut oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan dan Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono bersama Atase Pertahanan Brigadir Jenderal Winarno di Sepang pagi tadi.

Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri Malaysia, kunjungan tersebut merupakan cerminan hubungan istimewa antara Malaysia dan Republik Indonesia didukung oleh kerja sama yang kuat di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.

Pada 2023, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ketujuh Malaysia di tingkat global dan terbesar ketiga di antara negara-negara anggota ASEAN, dengan nilai perdagangan mencapai 111,21 miliar ringgit Malaysia (RM) atau 24,39 miliar dolar AS (setara Rp399,2 triliun).

Dari Januari hingga Oktober 2024, total perdagangan bilateral telah mencapai RM95,50 miliar (20,75 miliar dolar AS) atau setara dengan Rp342,8 triliun, dibandingkan dengan RM94,37 miliar (20,69 miliar dolar AS) atau sekitar Rp338,7 triliun pada periode sama tahun 2023.