Naik 17 Persen, Kontrak Baru Hutama Karya Tembus Rp34,84 Triliun Sepanjang 2024

JAKARTA - Menutup tahun 2024, PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan raihan kontrak baru mencapai Rp34,84 triliun. Angka ini naik sebesar 17 persen atau melampaui target RKAP sebesar Rp28,91 triliun.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyebut, bahwa pihaknya mengakhiri 2024 dengan pencapaian luar biasa, baik dari perolehan kontrak baru hingga proyek yang selesai.

"Kontrak tersebut didominasi oleh sektor jalan dan jembatan yang mencakup 84,39 persen dari total kontrak, diikuti oleh sektor Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,83 persen serta sektor gedung yang menyumbang 3,96 persen," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 9 Januari.

Budi menambahkan bahwa Hutama Karya meraih beberapa kontrak strategis, antara lain pembangunan budi daya udang terintegrasi senilai Rp7,11triliun dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara Adhi-HK-Minarta pada 31 Januari 2024 dan proyek pembangunan Gedung Jampidsus senilai Rp318 miliar.

Perseroan juga meraih proyek dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yakni Jalan Trans Papua Ruas Jayapura–Wamena Segmen Mamberamo–Elelim melalui konsorsium HK-HKI dengan biaya investasi sebesar Rp3,3 triliun.

Selain itu, perusahaan juga ditunjuk sebagai pemenang atas BUP KPBU proyek pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) di Provinsi Sumatra Barat. Kedua proyek KPBU ini menggunakan skema Design, Build, Finance, Operate, Maintain and Transfer (DBFOMT).

Berbagai proyek infrastruktur yang berhasil diselesaikan oleh Hutama Karya pada 2024 meliputi proyek Universitas Malikussaleh di Aceh, RSIA Sardjito di Yogyakarta serta Menara Turyapada, RSIA Ngoerah dan Relayout RSUP Sanglah di Bali.

Sementara itu di sektor infrastruktur SDA, Hutama Karya berhasil menyelesaikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kobema di Bengkulu dan Pengamanan Pantai NCICD di Jakarta.

"Sedangkan dari sisi proyek sektor infrastruktur transportasi, di antaranya proyek pembangunan Jalur Kereta Api Lintas Medan–Binjai (JLKAMB 2), proyek Underpass Joglo di Surakarta, proyek Pelebaran dan Perbaikan Geometrik Jalan Soreang–Rancabali–Cidaun di Kabupaten Bandung & Cianjur," ucapnya.

Terakhir di sektor ketahanan energi, proyek-proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC) yang berhasil dirampungkan meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar 650 MW di Bekasi dan PLTGU Tambak Lorok 779 MW di Semarang.