Fluorida di Air Minum, Ancaman bagi Perkembangan Kognitif Anak?

JAKARTA - Fluorida dikenal sebagai zat penting yang membantu mencegah kerusakan gigi. Senyawa ini biasanya ditambahkan ke dalam air minum untuk menjaga kesehatan gigi masyarakat secara luas.

Namun, di balik manfaatnya, studi terbaru menunjukkan fluorida juga memiliki potensi risiko, terutama bagi perkembangan kognitif anak-anak.

Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian menemukan adanya kaitan antara paparan fluorida yang lebih tinggi dengan penurunan skor IQ pada anak-anak. Temuan ini memicu kembali perdebatan tentang keamanan fluorida dalam pasokan air publik.

Penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Pediatrics tersebut mengkaji 74 studi yang dilakukan di 10 negara. Studi ini menunjukkan hubungan signifikan secara statistik antara paparan fluorida yang lebih tinggi dan penurunan skor IQ anak-anak.

Menurut para peneliti di Program Toksikologi Nasional, bahkan peningkatan kecil kadar fluorida dalam urin—sekitar 1 mg/L—berkaitan dengan penurunan IQ sebesar 1,63 poin. Pengukuran fluorida dalam urin memungkinkan para ilmuwan untuk menghitung total asupan fluorida secara akurat.

"Studi sistematis ini menunjukkan adanya hubungan negatif dan pola dosis-respons antara paparan fluorida melalui urin atau air minum dengan IQ anak-anak. Temuan ini berlaku pada berbagai penelitian epidemiologi multinegara," tulis para peneliti seperti dikutip ANTARA.

Meskipun dampaknya pada kesehatan kognitif terlihat kecil, efek tersebut dapat menjadi signifikan jika terjadi pada skala populasi. Para ahli mencatat bahwa penurunan IQ sebesar lima poin pada tingkat populasi dapat menggandakan jumlah individu dengan disabilitas intelektual.

Namun, para peneliti belum merekomendasikan penghapusan fluorida dari air minum berdasarkan hasil studi ini. Mereka mencatat bahwa sebagian besar dari 74 studi yang ditinjau memiliki kualitas yang bervariasi dan mayoritas dilakukan di negara-negara di luar Amerika Serikat, seperti Tiongkok.

Selain itu, data yang tersedia masih terbatas, terutama dalam memahami hubungan dosis-respons antara paparan fluorida pada konsentrasi rendah (di bawah 1,5 mg/L) dan IQ anak-anak.

"Hingga saat ini, belum ada penelitian yang secara khusus mengkaji hubungan antara paparan fluorida dan IQ anak-anak di Amerika Serikat. Selain itu, kadar fluorida urin yang mewakili populasi secara nasional juga belum tersedia, sehingga hasil penelitian ini sulit diterapkan pada konteks AS. Namun, temuan ini dapat menjadi dasar untuk evaluasi risiko dan manfaat fluorida bagi kesehatan masyarakat di masa depan," tambah para peneliti.

Amerika Serikat sendiri merekomendasikan konsentrasi fluorida sebesar 0,7 mg/L dalam air minum. Kadar ini dianggap aman dan efektif untuk melindungi gigi dari kerusakan tanpa menimbulkan risiko yang signifikan.