Letusan Gunung Semeru Capai 14 Kali dalam 24 Jam, Masyarakat Diminta Waspada  

JAKARTA – Aktivitas letusan Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih berlangsung hingga Rabu, 8 Januari, dini hari. Hal ini dilaporkan oleh petugas Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).  

Mukdas Sofian, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, melaporkan bahwa pada pukul 02.47 WIB, gunung api tersebut kembali melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 1 kilometer dari puncak.  

"Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berdurasi 165 detik," ungkap Mukdas, seperti dikutip dari ANTARA.  

Badan Geologi mencatat letusan tersebut merupakan yang ke-14 dalam 24 jam terakhir. Sekitar tiga jam sebelumnya, pada Selasa kemarin, tim pengamatan merekam aktivitas letusan dengan lontaran abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut.  

Gunung Semeru, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, saat ini berstatus Waspada. Badan Geologi memberikan sejumlah rekomendasi untuk mengantisipasi potensi bahaya, di antarannya;  

Tidak diperbolehkan ada aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.  

Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer.  

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru untuk menghindari lontaran batu pijar.  

Masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar dingin akibat hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru. Sungai-sungai yang harus diwaspadai antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak sungai lainnya.  

Badan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Semeru dan mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang.