Museum Mulawarman Menuju Era Digitalisasi, Tingkatkan Pengalaman Pengunjung dengan Teknologi Modern
JAKARTA - Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, tengah bertransformasi menuju era digitalisasi untuk memberikan pengalaman baru kepada pengunjung.
Langkah ini mencerminkan komitmen museum dalam menghadirkan layanan yang lebih menarik, informatif, dan modern dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Kami terus mengembangkan berbagai aspek, termasuk digitalisasi koleksi, peningkatan kualitas layanan pengunjung, dan penyediaan fasilitas yang memadai,” ujar Kepala Tata Usaha UPTD Museum Mulawarman, Sugiyono Ideal, di Samarinda, seperti dikutip ANTARA.
Salah satu inovasi utama adalah pembaruan ruang tata pamer yang kini dilengkapi dengan layar interaktif dan tur virtual. Teknologi ini memungkinkan pengunjung mengakses informasi koleksi secara mendalam, mulai dari sejarah hingga detail signifikansi tiap benda.
“Digitalisasi memberikan peluang bagi pengunjung, khususnya generasi muda, untuk memahami sejarah dengan cara yang lebih menarik dan edukatif,” jelas Sugiyono.
Museum juga memprioritaskan peningkatan kualitas layanan pengunjung dengan menghadirkan pemandu yang ramah serta interaktif, sehingga pengalaman berkunjung menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
“Harapan kami adalah menciptakan kesan positif dan mendalam bagi pengunjung, sehingga mereka ingin kembali lagi,” tambah Sugiyono.
Untuk menunjang kenyamanan, Museum Mulawarman telah menyediakan fasilitas seperti ruang istirahat yang nyaman, tempat kuliner, dan toko suvenir. Selain itu, peningkatan sarana dan prasarana terus dilakukan demi memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Baca juga:
Museum ini memiliki sekitar 5.570 koleksi, dengan koleksi unggulan berupa benda-benda peninggalan Kesultanan Kutai Kartanegara, seperti singgasana kesultanan, pakaian kebesaran, serta perhiasan bersejarah. Koleksi lainnya meliputi prasasti Yupa, kalung Uncal, kura-kura emas, kalung Wisnu, dan berbagai alat batu dari zaman prasejarah.
Sugiyono mengungkapkan inovasi terus dilakukan, termasuk dengan menambah ruang pameran baru di lantai 2 dan 3 gedung A, yang diresmikan pada Juli 2024 bersamaan dengan pameran alat musik tradisional Nusantara.
“Transformasi ini adalah langkah kami untuk menjaga relevansi museum sebagai pusat pendidikan sejarah sekaligus destinasi wisata budaya yang menarik,” tutup Sugiyono.