Ekonom: Sikap Bank Sentral Dorong Kenaikan Harga Emas
JAKARTA - Ekonom Keuangan dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee menyampaikan bahwa sikap bank-bank sentral di dunia merupakan salah satu sentimen yang mendorong kenaikan harga emas yang cukup signifikan akhir-akhir ini.
Ia mengatakan, banyak bank sentral yang mengganti cadangannya ke aset emas dan melepas mata uang dolar Amerika Serikat (AS), ditambah masih adanya peluang bank-bank sentral akan bersikap untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya ke depan.
“Banyak bank sentral mengganti cadangan nya ke emas, melepas dolar AS. Selain itu peluang penurunan bunga acuan ke depan mendorong emas naik,” ujar Hans, dikutip Antara di Jakarta, Senin 6 Januari.
Hans menjelaskan, penguatan nilai aset emas didorong oleh penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang mendorong indeks dolar AS menurun (beserta bunganya).
Selain itu, lanjutnya, penguatan nilai aset emas juga didorong oleh tensi geopolitik yang memanas, khususnya konflik antara Rusia dan Ukraina dan konflik di Timur Tengah yang berkaitan dengan Israel dan Palestina.
Ia memproyeksikan harga aset emas akan mencapai level 3.000 dolar AS per ons pada tahun 2025, yang didorong oleh penurunan suku bunga acuan oleh The Fed dan tensi geopolitik global yang akan berlanjut.
“Emas mungkin bisa mencapai 3.000 (dolar AS per ons) bila tensi geopolitik berlanjut dan pemotongan bunga The Fed tetap terjadi,” ujar Hans.
Dalam kesempatan ini, Ia merekomendasikan untuk menyimpan aset emas dalam jangka menengah, seiring dengan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral dan tensi geopolitik global yang masih akan berlanjut.
Harga emas tercatat naik hampir 30 persen pada 2024 dan mengungguli setiap komoditas dan beberapa aset, yang mana pada Minggu (05/01), harga emas global diperdagangkan di level 2.640 per dolar AS per ons.
Baca juga:
Melansir Survei Emas Tahunan Kitco News, sebanyak 457 investor retail berpartisipasi dalam survei dengan mayoritas Main Street memperkirakan aset emas akan mencetak rekor tertinggi baru diperdagangkan di atas 3.000 dolar AS per ons pada 2025.
Sebanyak 266 pedagang eceran atau 58 persen, memperkirakan emas akan diperdagangkan di atas level 3.000 dolar AS per ons pada 2025, dan sebanyak 103 investor atau 22 persen memperkirakan harga emas akan diperdagangkan antara 2.800 dan 3.000 dolar AS per ons pada 2025.
Kemudian, sebanyak 58 pedagang retail atau 13 persen, memperkirakan harga emas akan turun kembali ke kisaran 2.400 hingga 2.600 dolar AS per ons pada tahun 2025.