Subaru Tutup Pabrik di Thailand dan Pilih Impor Utuh, Ini Alasannya

JAKARTA - Subaru resmi menghentikan operasional pabrik manufakturnya yang berlokasi di Kawasan Industri Lat Krabang, Bangkok, Thailand. Langkah ini menandai perubahan strategi besar bagi Subaru, yang kini memilih mengimpor kendaraan daripada memproduksinya secara lokal.

Menurut laporan dari NationThailand, Jumat, 3 Januari, keputusan ini diambil untuk menekan biaya produksi. Presiden Federasi Industri Thailand (FTI), Surapong Paisitpattanapong, menjelaskan bahwa perubahan ini didorong oleh pergeseran preferensi konsumen, di mana permintaan kendaraan hibrida kini jauh melampaui kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE).

“Produsen harus menilai ulang basis produksi mereka karena perubahan preferensi konsumen yang signifikan,” ujar Surapong. Selain itu, ia juga menyoroti meningkatnya persaingan dari merek-merek China yang secara agresif merebut pangsa pasar di Thailand, serupa dengan situasi di Indonesia.

Penutupan pabrik ini bukan hanya soal efisiensi biaya. Volume produksi Subaru di Thailand yang rendah dinilai tidak lagi layak untuk menopang manufaktur lokal. Sebagai gantinya, Subaru akan fokus mengimpor kendaraan berteknologi tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar Thailand yang semakin maju.

Pabrik seluas 100.000 meter persegi tersebut mulai beroperasi pada April 2019, namun kini resmi ditutup menyusul keputusan bersama antara Subaru Corporation dan Tan Chong International (TCIL). Tahun lalu, Subaru telah mengumumkan bahwa seluruh kendaraan untuk pasar Thailand akan diimpor, menandai akhir dari era produksi lokal di negara tersebut.

Langkah Subaru ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri otomotif Thailand. Sebelumnya, Suzuki juga mengumumkan rencana untuk menghentikan produksi lokal pada akhir 2025, menjadikan Subaru sebagai merek Jepang kedua yang memilih jalur ini.

Dengan perubahan ini, Subaru berharap dapat mengalokasikan sumber dayanya secara lebih strategis, sekaligus tetap bersaing di tengah dinamika pasar otomotif yang terus berkembang.