Kementan Minta Masyarakat Waspada Soal Informasi Palsu Brigade Pangan

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati atas informasi palsu yang beredar terkait Brigade Pangan.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi terkait program ini.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi terkait Brigade Pangan langsung dari sumber resmi Kementerian Pertanian. Hoaks yang beredar bisa menghambat pelaksanaan program dan merugikan banyak pihak, terutama petani yang menjadi ujung tombak keberhasilan program ini,” ujar Arief dalam keterangan kepada media, Sabtu, 28 Desember.

Arief menjelaskan, beberapa hoaks yang sering ditemukan di media sosial antara lain Informasi Palsu tentang Proses Pendaftaran Petani Milenial, Penyebaran informasi yang menyesatkan terkait mekanisme pembentukan dan pendaftaran Brigade Pangan serta gaji Rp10 juta. Ia juga membantah klaim mengenai pemberian bantuan alat mesin pertanian dan pupuk dengan imbalan tertentu, serta manipulasi Data Keberhasilan Program dengan menyebarkan data yang sudah dimanipulasi untuk menggiring opini negatif terhadap program.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk mengecek sumber informasi dengan memastikan informasi berasal dari situs resmi Kementerian Pertanian atau kanal komunikasi resmi seperti akun media sosial terverifikasi.

Kedua dengan menghubungi langsung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) atau penyuluh pertanian setempat. Dan yang terakhir jangan ikut menyebarkan konten yang belum dipastikan kebenarannya (terverifikasi).

“Dengan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk kesadaran masyarakat dalam memerangi hoaks, kita optimistis bahwa Brigade Pangan akan berhasil menjadi motor penggerak pertanian modern di Indonesia,” tandas Arief.