Pertahanan Udara Rusia Disebut Penyebab Jatuhnya Azerbaijan Airlines, Kazakhstan dan Kremlin Tunggu Penyelidikan

JAKARTA - Otoritas Kazakhstan dan Kremlin memilih untuk menunggu hasil penyelidikan, saat sistem pertahanan udara Rusia disebut berada di balik jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.

Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dan registrasi 4K-AZ65 yang membawa 62 penumpang dan lima awak, tengah dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan menuju Grozny, Rusia saat jatuh pada Hari Rabu lalu di dekat Kota Aktau, Kazakhstan.

Pesawat dikatakan jatuh setelah berbelok dari wilayah Rusia selatan, tempat Moskow telah berulang kali menggunakan sistem pertahanan udara terhadap serangan pesawat nirawak Ukraina.

Pesawat berbelok ratusan mil melintasi Laut Kaspia, sebelum jatuh di pantai seberang Laut Kaspia setelah apa yang dikatakan pengawas penerbangan Rusia sebagai keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh serangan burung.

Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Qanat Bozymbaev mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasi atau membantah tesis yang menyebutkan pertahanan udara Rusia menjatuhkan pesawat tersebut, dikutip dari Reuters 27 Desember.

Ketika ditanya tentang kemungkinan pertahanan udara Rusia menembak jatuh pesawat tersebut, jaksa transportasi Kazakhstan untuk wilayah tempat pesawat jatuh mengatakan penyelidikan tersebut belum mencapai kesimpulan yang pasti.

Sedangkan Kremlin, yang ditanya sebelum laporan Reuters tentang dugaan pesawat tersebut telah ditembak oleh pertahanan udara Rusia mengatakan, tidak pantas untuk berkomentar sampai penyelidikan selesai.

"Tidaklah tepat untuk membangun hipotesis sebelum kesimpulan penyelidikan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Diberitakan sebelumnya, sumber yang mengetahui hasil penyelidikan awal sementara menyebutkan, sistem pertahanan udara Rusia berada di balik jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.

Salah satu sumber Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan Azerbaijan atas kecelakaan itu mengatakan kepada Reuters, hasil awal menunjukkan pesawat itu dihantam oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia. Komunikasinya dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny, kata sumber itu.

"Tidak seorang pun mengklaim bahwa itu dilakukan dengan sengaja. Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan jatuh pesawat Azerbaijan," kata sumber itu.

Tiga sumber lain mengonfirmasi penyelidikan Azerbaijan telah sampai pada kesimpulan awal yang sama. Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.

Para pejabat tidak menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut. Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat, Makhachkala, ditutup pada hari Rabu pagi.

Rekaman yang direkam oleh penumpang di pesawat sebelum jatuh menunjukkan masker oksigen diturunkan dan orang-orang mengenakan rompi pelampung. Rekaman selanjutnya menunjukkan penumpang yang berdarah dan memar keluar dari pesawat. Ada 29 orang yang selamat.

Foto-foto reruntuhan pesawat memperlihatkan apa yang tampak seperti kerusakan akibat pecahan peluru di bagian ekor pesawat.

Perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions mengatakan dalam sebuah peringatan kepada maskapai penerbangan pada Hari Rabu, rekaman reruntuhan dan keadaan di sekitar wilayah udara di Rusia barat daya menunjukkan kemungkinan pesawat itu terkena beberapa bentuk tembakan antipesawat.

Pesawat nirawak militer Ukraina telah berulang kali menargetkan wilayah selatan Rusia dalam beberapa bulan terakhir, yang memicu pertahanan udara Rusia. Rusia dan Ukraina telah berperang sejak invasi Moskow ke negara tetangganya pada bulan Februari 2022.

Sebelumnya pada Hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia telah melaporkan jatuhnya 59 pesawat nirawak Ukraina di beberapa wilayah.

Beberapa dilaporkan ditembak jatuh di wilayah udara tertutup di atas wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk Laut Azov. Operasi penerbangan dilaporkan ditangguhkan sementara di Bandara Kazan Rusia karena aktivitas tersebut.

Selain itu, data pelacakan penerbangan ADS-B yang tersedia untuk umum menunjukkan pesawat Azerbaijan mengalami gangguan GPS selama penerbangannya di atas Rusia barat daya, kata peringatan tersebut.