Dua Wilayah Baru Ini Dikaji untuk Pusat Ekspor Indonesia

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengkaji dua wilayah baru di luar Pulau Jawa sebagai pusat ekspor Indonesia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Mardyana Listyowati mengatakan saat ini pihaknya tengah mengkaji daerah mana saja yang tepat untuk dijadikan sentra untuk pengembangan ekspor, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

"Kami sedang melakukan studi, kira-kira mana yang lebih tepat dan yang lebih visible ke depannya, sehingga memang bisa mendekati pelaku usaha untuk memberikan fasilitasi-fasilitasi yang bisa kita berikan untuk mendorong ekspor," kata Mardyana mengutip Antara.

Mardyana menyebut dua wilayah baru yang masuk dalam kajian ini adalah Kalimantan dan Sumatera. Menurutnya, dua daerah tersebut juga memiliki banyak produsen dan sentra-sentra UMKM.

Namun demikian, studi terkait dengan pusat ekspor ini, baru bisa selesai pada awal 2025.

"Karena yang sekarang kan sudah ada di Surabaya dan Makassar, Kalimantan dan Sumatera belum ada. Nah, ini ke depannya mudah-mudahan dengan dibukanya di sana, bisa lebih fokus lagi," ucapnya.

Kemendag memiliki tiga program prioritas yakni pengaman pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor dan peningkatan UMKM bisa ekspor.

Dalam program peningkatan UMKM bisa ekspor, terdapat lima target yakni pengembangan ekosistem UKM ekspor, pembentukan dua pusat ekspor baru di luar Pulau Jawa, tercetaknya 100 UKM ekspor hasil program UKM BISA (berani inovasi, siap adaptasi) Ekspor, tercapainya 600 UKM yang mendapatkan pelatihan ekspor sepanjang periode 21 Oktober-31 Desember 2024, serta optimalisasi peran perwakilan perdagangan dalam promosi ekspor UKM.