Presiden Palestina Abbas Serukan Upaya Global Akhiri Pendudukan Israel di Sesi Khusus KTT D8

JAKARTA - Presiden Mahmoud Abbas pada Hari Kamis menyerukan upaya global terpadu untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina.

Itu disampaikannya saat mengikuti sesi khusus tentang Palestina dan Lebanon pada KTT ke-8 Organisasi Kerja Sama Ekonomi Berkembang Delapan (KTT D8) di Kairo, Mesir.

Dalam kesempatan kal ini, Presiden Abbas menguraikan rencana politik komprehensif yang disampaikan oleh Palestina pada KTT Arab-Islam baru-baru ini di Riyadh, Arab Saudi, mendesak masyarakat internasional untuk mengadopsinya sebagai sarana untuk mencapai perdamaian.

Rencana ini mencakup beberapa tindakan utama, dimulai dengan gencatan senjata segera dan penarikan penuh pasukan pendudukan Israel sesuai dengan resolusi PBB 2735. Selain itu, rencana ini menyerukan keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan perlindungan status historis dan hukum tempat-tempat suci Islam dan Kristen, kata Presiden Abbas, dikutip dari WAFA 19 Desember.

Rencana tersebut juga menganjurkan penerapan putusan Mahkamah Internasional, yang kini telah menjadi resolusi Majelis Umum PBB, yang mengharuskan diakhirinya pendudukan Israel dan pembongkaran permukiman ilegal dalam waktu satu tahun.

Lebih lanjut, Presiden Abbas mengusulkan penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional pada Juni 2025, sesuai dengan resolusi Majelis Umum PBB.

Ia menggarisbawahi perlunya keadilan global, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban semua pihak atas pelanggaran hukum internasional, khususnya tindakan Israel yang sedang berlangsung di Palestina, Lebanon dan Suriah.

Seruan itu datang saat korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah, sementara upaya untuk mewujudkan gencatan senjata di wilayah kantong Palestina itu terus dilakukan.

Konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, setelah militan yang dipimpin oleh Hamas menyerang wilayah selatan Israel, menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 orang diculik sebagai sandera.

Itu dibalas dengan kampanye blokade, serangam udara hingga operasi darat yang digelar oleh militer Israel sebagai tanggapan di wilayah kantong Palestina itu.

Terpisah, otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi pada Hari Kamis, jumlah korban tewas Palestina sejak 7 Oktober 2023 telah berjumlah 45.129 jiwa, 107.338 lainnya luka-luka, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.