Sebut Masyarakat 3T Lebih Tabah Harga BBM Mahal, Bahlil: Yang Lain Naik Rp200 Ribut Semua

AMBON - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia meresmikan 31 titik BBM Satu Harga secara seretak dan terpusat di Integrated Terminal Wayame, Kota Ambon, Provinsi Maluku. Sebelum adanya program BBM Satu Harga, kata Bahlil, masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli BBM.

Bahlil kembali menceritakan saat dirinya di tahun 2017 membeli BBM di Wamena, Papua Pegunungan hingga mencapai puluan ribu rupiah.

"Kalau cuaca jelek, gak bisa pesawat masuk, harga BBM bisa sampai Rp35.000 waktu itu. Sementara solar di Jawa atau di daerah-daerah di mana ada sumber-sumber minyak dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), itu harganya waktu itu cuma Rp7.000, berapa puluh kali lipat itu coba bayangkan," ujar Bahlil saat yang dikutip Kamis, 19 Desember.

Dalam sambutannya Bahlil juga mengatakan sejatinya masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar alias 3T merupakan golongan orang yang sabar.

"Harga minyak naik, diam, tenang aja mereka. Yang penting mereka bisa hidup baik," imbuh dia.

Lain cerita dengan masyarakat daerah lain, Bahlil bilang mereka cenderung mudah protes dengan harga minyak yang naik hanya Rp200,00.

"Jadi sesungguhnya, kesabaran orang-orang, saudara-saudara saya di daerah 3T harus dijadikan contoh kepada saudara-saudara saya yang lain yang ada di Republik ini," ujar dia.

Lebih lanjut Bahlil mengatakan keberadaan BBM Satu Harga mampu menstimulus perekonomian masyarakat daerah terpencil dan menjawab kebutuhan dasar masyarakat. Hal ini selaras dengan target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

"Tidak akan mungkin ada sebuah pertumbuhan ekonomi yang baik di daerah kalau tidak tersedianya BBM dengan harga yang terjangkau," jelasnya.

Bahlil mengharapkan dukungan masyarakat dalam menyukseskan program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

"Presiden punya program di Astha citanya itu minimal ada empat yang menjadi program utama, yaitu kedaulatan pangan, kedaulatan energi, hilirisasi, dan makanan bergizi. Empat hal inilah yang harus kita lakukan dan membutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dari Aceh sampai Papua," tandas Bahlil.