Mengenal Tradisi Perayaan Natal Paling Unik di 10 Negara: Jepang Makan Ayam Goreng, Norwegia Sembunyi Sapu
JAKARTA - Bulan Desember adalah bulan yang paling dinantikan oleh kebanyakan orang. Selain merupakan pertanda akhir tahun, adanya perayaan Natal yang bertepatan pada tanggal 25 Desember pun mendukung keindahan bulan ini. Berbagai dekorasi Natal yang hadir dalam warna hijau, merah, putih, dan metalik pun kian mewarnai berbagai tempat.
Perayaan Natal yang hampir dirayakan di semua negara ini tidak dirayakan dengan cara sama, begitu pula mengenai kisah Natal yang selalu menjadi perbincangan seperti Santa Claus. Berikut berbagai perayaan Natal unik di beberapa negara.
Meksiko
Komunitas Kristen Latin di Meksiko dan negara-negara Latin lainnya merayakan Noche Buena pada Malam Natal untuk menandai malam sebelum kelahiran Kristus. Perayaan ini biasanya meliputi pesta besar tengah malam, bernyanyi, dan menari. Bagian dari tradisi ini juga meliputi memecahkan pinata dan menikmati makanan khas hari raya.
Jepang
Prancis
Cina
Ada sejumlah kecil umat Kristen yang merayakan Natal di China. Salah satu tradisi paling umum di sana yaitu memberi hadiah apel kepada orang terkasih di hari Natal. Ini mungkin karena kata Mandarin untuk apel, "píngguǒ", terdengar seperti Malam Natal China atau "Ping'an Ye". Keluarga juga memasang pohon Natal plastik, yang disebut "pohon cahaya", dan menghiasinya dengan lentera dan bunga kertas.
Swedia
Swedia, Finlandia, dan Norwegia memulai perayaan Natal di awal Desember dengan Hari St. Lucia. Hari raya ini mengenang St. Lucia, salah satu martir Kristen paling awal, yang meninggal demi mempertahankan kepercayaan Kristennya. Prosesi publik menjadi bagian penting dari perayaan ini, di mana anak perempuan dan laki-laki berpakaian putih dan menyanyikan lagu-lagu tradisional. Putri tertua dari setiap keluarga juga menyajikan kopi dan makanan panggang seperti roti kunyit dan biskuit jahe. Menu Natal Theobroma juga mencakup kue jahe, yang dihiasi dengan dekorasi bertema Natal.
Norwegia
Beberapa negara percaya bahwa sapu merupakan simbolis dari penyihir. Oleh karena itu warga yang tinggal di Norwegia akan menyembunyikan sapu miliknya pada malam Natal agar tidak ada penyihir yang menungganginya.
India
Austria
Masyarakat Austria merayakan Natal dengan sedikit unsur horor. Di sini, diyakini bahwa meski Sinterklas memberi hadiah pada anak-anak baik, Krampus, yang merupakan manusia setengah kambing, akan menghukum anak-anak berperilaku buruk. Pawai tradisional yang disebut "Krampus runs", atau Krampuslaufen, juga diadakan di Austria selama masa ini, di mana orang-orang berdandan seperti tokoh rakyat dan berpesta.
Baca juga:
Australia
Natal biasanya merupakan acara musim panas di Australia, sehingga dirayakan dengan pesta barbekyu di rumah, aman, dan pantai. Ini juga merupakan waktu dimulainya liburan musim panas. Mereka yang taat beragama mengunjungi gereja untuk beribadah.
Spanyol
Meskipun Sinterklas paling diasosiasikan dengan Natal, orang-orang Spanyol percaya bahwa Reyos Magos atau Tiga Orang Bijaklah yang memberikan hadiah kepada anak-anak. Natal (Navidad dalam bahasa Spanyol) dimulai pada tanggal 24 Desember hingga 6 Januari. Banyak keluarga membuat ulang adegan kelahiran Yesus, mengingat tradisi yang telah ada sejak abad ke-18 di negara ini.
Makanan penutup juga merupakan hal yang sangat penting, masing-masing penuh dengan rasa manis dan gurih. Malam Natal juga merupakan satu-satunya waktu di negara ini ketika jalanan, toko, bar, dan restoran sepi, karena semua tempat tutup. Natal di Spanyol adalah tentang keluarga dan orang-orang sangat percaya bahwa menghabiskan waktu bersama orang-orang tercinta adalah hal penting.