Presiden Zelensky Bahas Dukungan hingga Jaminan Keamanan Ukraina dengan Sekjen NATO dan Pemimpin Eropa
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan para pemimpin Eropa lainnya pada Hari Rabu, guna mendapatkan bantuan segera untuk dukungan di medan perang, membahas jaminan keamanan jangka panjang.
Presiden Zelensky mengatakan, pembicaraan dengan Rutte di Brussels, Belgia dan diskusi dengan 27 pemimpin nasional Uni Eropa kemudian merupakan "kesempatan yang sangat baik untuk berbicara tentang jaminan keamanan bagi Ukraina untuk hari ini dan untuk masa depan", dikutip dari Reuters 18 Desember.
Sementara para pemimpin Eropa bersikeras mereka berfokus pada kebutuhan mendesak Ukraina, beberapa pejabat mulai membahas cara menjamin keamanan negara tersebut setelah perang berakhir, termasuk kemungkinan pengerahan pasukan Eropa.
"Pertemuan penting dan sangat substantif" yang berfokus pada "penguatan pertahanan udara bagi Ukraina dan memastikan keandalan perdamaian yang sedang kita upayakan bersama untuk dicapai," cuitnya di media sosial X mengenai pertemuan dengan Sekjen NATO Rutte.
NATO "akan melakukan segalanya untuk memastikan Ukraina sekuat mungkin saat kita beralih ke diplomasi yang lebih aktif," katanya.
Baca juga:
- Menlu Turki Fidan Tepis Klaim Donald Trump Terkait Masa Depan Suriah
- Wamenlu Ryabkov Sebut Rusia Pasti Bisa Bekerja Sama dengan Pemerintahan Donald Trump
- Mediator Arab - AS Upayakan Gencatan Senjata dan Pertukaran Sandera di Gaza Segera Disepakati
- Israel Selidiki Tuduhan Pelanggaran oleh Komandan Pasukan di Medan Perang: Pertaruhkan Nyawa Anak Buah
Sekjen Rutte mengatakan pembicaraan akan difokuskan untuk memastikan Ukraina "dalam posisi terbaik" setiap kali memutuskan untuk memasuki pembicaraan damai, dengan menyediakan lebih banyak sistem pertahanan udara dan senjata lain untuk meningkatkan perlawanan Kyiv terhadap invasi Rusia.
NATO tidak mengatakan siapa yang akan menghadiri pembicaraan tersebut. Namun para diplomat mengatakan mereka akan mencakup Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Presiden Polandia Andrzej Duda, Menteri Luar Negeri Prancis dan Inggris, serta pejabat tinggi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Antonio Costa.