Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Terjaga meski Ekspor Nonmigas Melambat

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) ungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga didukung oleh permintaan domestik, serta investasi yang diprakirakan tumbuh positif pada kuartal IV-2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan investasi pada kuartal IV 2024 ditopang oleh penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan investasi swasta didukung insentif dari pemerintah.

"Konsumsi rumah tangga diprakirakan tetap tumbuh didorong oleh keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak positif pelaksanaan Pilkada di berbagai daerah," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu, 18 Desember.

Selain itu, Perry menyampaikan konsumsi pemerintah lebih tinggi seiring dengan kenaikan aktivitas belanja pemerintah pada akhir tahun.

Selain itu, Perry memperkirakan ekspor nonmigas akan melambat dipengaruhi ekonomi global yang belum kuat.

Sedangkan secara sektoral, pertumbuhan juga ditopang terutama oleh sektor industri pengolahan, lonstruksi, serta perdagangan besar dan eceran.

"Secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7 persen - 5,5 persen dan meningkat menjadi 4,8 persen - 5,6 persen pada 2025," jelasnya.

Ke depan, Perry menyampaikan berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran.

Karena itu, Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.

"Upaya tersebut didukung dengan optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia," tegasnya.

Dari sisi penawaran, Perry menyampaikan kebijakan reformasi struktural pemerintah perlu terus diperkuat untuk mendorong sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja.