Bakal Ada Insentif Hybrid, BYD Buka Kemungkinan Main di Segmen Tersebut

JAKARTA - BYD produsen mobil asal China memandang rencana insentif pajak untuk mobil listrik murni dan hybrid tahun depan sebagai langkah positif dari pemerintah untuk mendukung adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

"BYD memandang rencana insentif pajak untuk mobil ev dan hybrid di 2025 sebagai langkah positif dari pemerintah," kata Head Of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan, saat dihubungi VOI, Rabu, 18 Desember.

Pemerintah sendiri memang akan memberikan insentif kembali, dan kali ini ditambah untuk segmen mobil hybrid dengan kisaran insentif yang diberikan mencapai tiga persen.

Mengingat hanya memasarkan kendaraan listrik murni saja di Indonesia, seperti Atto 3, Dolphin, Seal dan M6,  BYD tertarik untuk mendatangkan hybrid?

"Sebagai pemain utama dalam industri New Energy Vehicle (EV & PHEV) global, kami siap mengeksplorasi semua kemungkinan termasuk juga memperkenalkan line up Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) di pasar Indonesia," tambah Luther.

Namun demikian ia mengatakan saat ini BYD masih terus memantau perkembangan kebijakan dan dinamika pasar, untuk memastikan bahwa langkah yang diambil nantinya optimal.

"Kami masih terus memantau perkembangan kebijakan dan dinamika pasar untuk memastikan bahwa langkah kami optimal & sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mendukung transisi ke teknologi kendaraan yang lebih bersih dan efisien," paparnya.

Seperti diketahui, BYD sudah meluncurkan beberapa model mobil hybrid di negara tetangga. Misalnya di Thailand jenama asal China ini memiliki line up Sealion 6 DM-i Super Hybrid, bahkan sudah diproduksi lokal per Agustus lalu.