Deklarasi Antikorupsi: Komdigi Bakal Bangun Lagi Kepercayaan Publik

JAKARTA - Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), seluruh pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital yang dipimpin oleh Menkomdigi Meutya Hafid melakukan deklarasi antikorupsi pada Selasa, 17 Desember. 

Dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemkomdigi, Meutya menegaskan pentingnya integritas dan digitalisasi sebagai langkah efektif dalam mencegah serta memberantas korupsi di lingkungan pemerintahan, khususnya Kementerian Komdigi. 

“Sebagai bagian dari pemerintah Kementerian Komunikasi dan Digital tentu memegang peran sentral dalam membangun sistem digital yang mendukung pencegahan korupsi,” kata Meutya. “Transformasi digital bukan hanya alat modernisasi tapi juga senjata yang ampuh dalam memberantas korupsi.”

Ia menambahkan bahwa reformasi struktur organisasi di Kementerian Komunikasi dan Digital, termasuk pembentukan Direktorat Pemerintahan Digital dan Direktorat Pengawasan Ruang Digital, adalah langkah konkret untuk memaksimalkan fungsi digitalisasi dalam layanan publik.

Selain itu, deklarasi ini juga menunjukkan bentuk tanggung jawab Komdigi dalam membangun kepercayaan publik melalui reformasi dan penguatan sistem digital yang lebih aman dan transparan. 

Karena menurut Meutya, Komdigi sudah melalui tiga masalah besar yaitu korupsi Base Transceiver Station (BTS) 4G yang melibatkan mantan Menkominfo Johnny G. Plate, petasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), dan karyawan Komdigi yang membekingi aktivitas judi online. 

“Ada tiga batu terjal yang telah kita lalui, dan itu menjadi catatan kita ke depan di tahun 2025 agar insya Allah tahun 2025 menjadi tahun di mana nama Kondigi bisa lebih dipandang dengan baik oleh masyarakat,” ucapnya. 

Namun, Meutya Hafid mengingatkan bahwa teknologi saja tidak cukup. Integritas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama keberhasilan dalam pemberantasan korupsi. 

"Jadi tadi ketika kita bicara digitalisasi, kita bicara merubah sistem dan tata kelola serta struktur organisasi. Kalau kitanya manusianya, tidak mau berubah, maka semua ini akan menjadi sia-sia,” tegasnya.

Terakhir, Menkomdigi juga menyampaikan optimisme bahwa perubahan struktur dan fokus kementerian ini akan membawa perbaikan signifikan di masa depan.