Anggaran Program 3 Juta Rumah Kurang, Menteri PKP Jajaki Peluang Kerja Sama dengan World Bank

JAKARTA- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) melakukan pertemuan dengan delegasi World Bank. Pertemuan membahas dukungan pinjaman dan pembiayaan untuk mendukung program 3 juta rumah.

Menurut Ara, anggaran Kementerian PKP sebesar Rp5,2 trilun tidak cukup untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, dia bilang perlu sumber pendanaan lain di luar APBN.

“Jadi kami harus mengkombinasikan antara teknis dan strategis untuk mencapai target (3 juta rumah) tersebut,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 15 Desember.

Menurut Ara, jika Kementerian PKP hanya mengandalkan APBN, maka hanya mampu membangun rumah sebanyak 300.000 rumah dari target 3 juta rumah.

Apalagi, kata Ara, Kementerian PKP bukan kementerian teknis saja tapi juga strategis, sehingga diperlukan langkah-langkah inovasi yang menggabungkan aspek teknis dan rencana strategis.

“Karena jika teknis saja kami akan gagal karena bedasarkan anggaran kami hanya mampu membangun tidak sampai 300.000 rumah, sementara target kami dari Bapak Presiden adalah tiga juta rumah,” ujarnya.

Sementara itu, Country Director for Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific World Bank Carolyn Turk mengatakan bentuk dukungan World Bank yang dapat disediakan yakni pinjaman atau pemodalan.

Selain itu, kata Carolyn, rencana kerja sama ini juga mencangkup kerja-kerja analitis dalam upaya untuk menyelesaikan dan mengkonsolidasikan semua isu-isu data baik pengumpulan, pengkajian, serta dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk menjawab berbagai persoalan untuk mewujudkan target yang sudah diberikan.

“Kerja-kerja analitis ini juga termasuk penyusunan serta penetapan target dan sasaran penerima manfaat dari program ini. Selain itu juga analitis dalam penyusunan sistemnya, karena ketika ada proses desentralisasi yang juga melibatkan dengan pemerintah daerah, maka terdapat sistem untuk proses monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaannya,” katanya.

Terkait upaya merealisasikan program 3 juta rumah, Carolyn menilai sangat penting untuk melibatkan seluruh elemen stakeholders baik sektor publik, sektor privat, bisnis domestik maupun bisnis internasional.

“Kami yakin sangat penting untuk menggunakan seluruh elemen ini, karena program 3 juta merupakan program yang sangat luar biasa dan tidak mungkin dapat dilakukan hanya oleh sektor publik atau pemerintah,” kata Carolyn.