RK Butuh Cantolan Baru untuk Rawat Popularitas

JAKARTA – Pengamat politik UI, Cecep Hidayat menilai Ridwan Kamil membutuhkan cantolan baru untuk merawat popularitasnya sebagai politikus berskala nasional usai kalah dari Pramono Anung di Pilkada Jakarta 2024.

“Salah satu jalan yang mungkin bisa dilalui ialah dengan bergabung menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Kedua, dia bisa memperkuat posisi di Golkar atau bisa ada peluang untuk memimpin partai. Tetapi, saya kira, agak sulit karena masih banyak tokoh Golkar yang lain dan memiliki pengaruh dan finansial yang lebih besar,” ujarnya, Minggu 15 Desember 2024.

Dia menjelaskan, kekalahan di Pilkada Jakarta 2024 sangat dirasakan RK karena berpotensi meredupkan karier politiknya lantaran tidak memegang jabatan publik. RK, lanjut Cecep, seperti terpancing bujuk rayu KIM saat melepas Jawa Barat dan memilih berlaga di Jakarta. Terlebih, sebelum keluarnya Putusan MK yang memangkas syarat pencalonan kepala daerah, RK diprediksi akan melenggang sebagai penerus Anies Baswedan.

Selain bergabung di kabinet atau mendapat posisi strategis di Golkar, Cecep mengatakan bahwa RK bisa memainkan peran penting sebagai tokoh di luar pemerintahan yang punya perhatian pada pembangunan berkelanjutan atau inovasi teknologi agar terus disorot kamera demi merawat popularitasnya. Seiring itu, RK juga perlu juga untuk meningkatkan dukungan pada tingkat nasional dan jaringan politik di luar Jawa Barat.

“Sebab, investasi politik RK baru kuat di Jabar. Kalau dia punya mimpi di 2029, dia harus memanfaatkan waktu lima tahun ini untuk meningkatkan dukungan pada tingkat nasional untuk memperluas konstituen dan jaringan politik di luar Jawa Barat,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Ridwan Kamil dan pasangannya Suswono memutuskan tidak mengajukan gugatan hasil Pilkada Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi. RK menerima hasil putusan KPU Jakarta dengan mengucapkan selamat kepada pasangan Pramono Anung dan Rano Karno. Menurut hitungan resmi KPU Jakarta, Pramono-Rano meraup 2.183.239 suara atau 50,07 persen dari total suara pemilih sah, sementara Ridwan Kamil-Suswono meraih 1.718.160 atau 39,4 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraup 10,53 persen suara.