Pihak Sekolah SMA 70 Jaksel Akui Ada Aksi Kekerasan yang Dilakukan Muridnya di Jam Istirahat

JAKARTA - Kepala Sekolah SMA Negeri 70, Sunaryo angkat bicara terkait salah satu siswanya berinisial ABF menjadi korban kekerasan kakak kelasnya, dan rekan-rekannya di toilet sekolah.

“Benar adanya, kami dari pihak sekolah sudah melakukan penanganan mulai dari konfirmasi memanggil korban, orang tua korban, para pelaku, orangtua para pelaku," kata Sunaryo saat dikonfirmasi, Kamis, 12 Desember.

Sunaryo juga menyampaikan bahwa pihak sekolah sudah melakukan koordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan terkait insiden tersebut.

"Sejak tanggal 4 Desember sampai saat ini kami melakukan koordinasi dengan sudin dan dinas, besok kami akan mediasi dengan orangtuanya," ucapnya.

Dia menyebut, korban dengan pelaku mulanya saling berteman seperti anak murid yang lainnya. Namun, tiba-tiba mereka bertengkar hingga terjadi kekerasan di toilet sekolah pada jam istirahat.

"Sebelumnya mereka berteman, Kelas X berteman dengan kelas XII, kelima anak kelas XII satu kelas XII-E. Proses berjalan, sambil menggali motif," tukasnya.

Sebelumnya, seorang siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berinisial ABF, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan seniornya. Tak terima dengan hal tersebut, keluarga korban membuat laporan di Polres Metro Jakarta Selatan.

Berdasarkan informasi didapat, aksi penganiayaan diduga dilakukan oleh kakak kelas korban berinisial F, dan sejumlah rekannya satu sekolah.

Aksi penganiayaan itu terjadi pada 28 November 2024, lalu. Korban, kelas 10 di sekolah, dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah.

Menuruti ajakan temannya, tiba-tiba tangan korban ditarik oleh F di toilet lantai dua. Tidak terima dengan perlakuan tersebut, korban dan pelaku terlibat cekcok mulut di dalam toilet.

Hingga akhirnya F, yang tersulut emosi, langsung memukul tubuh korban hingga tersungkur di lantai toilet. Korban kemudian berdiri kembali, namun ia kembali diserang oleh F dan rekannya.

Perut dan dada korban dipukul dan ditendang oleh para pelaku. Tak hanya itu, sepatu dan ponsel korban juga diambil oleh pelaku.

Sampai akhirnya korban tidak melakukan perlawanan, pelaku meninggalkan korban dengan kondisi luka memar di tubuh.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Benar, kita sudah terima laporan,” kata AKP Nurma Dewi, Rabu, 11 Desember.

Laporan keluarga korban diterima dengan nomor LP/B/3769/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.

Caption: Sekolah SMAN 70 Bulungan, Jakarta Selatan/Doi.Jehan/VOI