Eksklusif: Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji Tegaskan Tak Ada Resistensi untuk Jokowi

Ke mana Jokowi akan berlabuh setelah disebut tidak lagi menjadi kader PDIP menjadi berita panas beberapa hari terakhir. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, SE, M.Si., partainya siap menerima jika mantan orang nomor satu di Indonesia itu ingin bergabung. Sampai saat ini, ia tidak mendengar adanya resistensi di internal Golkar terhadap sosok Joko Widodo.

***

Pernyataan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, menimbulkan pertanyaan mengenai partai mana yang akan menjadi tempat kiprahnya. Tak lama setelah itu, beberapa petinggi partai menyatakan siap menerima jika Jokowi ingin bergabung.

Sejauh ini, sudah ada tiga partai politik yang secara terbuka menyatakan kesiapan mereka menampung ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming itu: Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Golkar ini partai yang terbuka. Kalau ada orang yang mau bergabung, kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Jangankan Pak Jokowi, sosok yang masih punya pengaruh di masyarakat dan punya kapasitas, mantan presiden dua periode, dan masih dicintai oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Orang biasa pun akan kami terima dengan tangan terbuka, apalagi Pak Jokowi," kata Muhammad Sarmuji.

Menurut Sarmuji, sejarah telah mencatat bagaimana hubungan Partai Golkar dan Jokowi terjalin sejak periode pertama kepemimpinannya sebagai presiden. Secara ekstrem, ia melukiskan bahwa Partai Golkar di era kepemimpinan Jokowi bukan hanya mendukung setiap kebijakan yang digulirkan, tetapi sudah seperti partai presidennya.

Memang, kehadiran Jokowi diprediksi akan diikuti oleh para pendukung setianya. Basis dukungan ini sangat berbeda dengan basis tradisional Partai Golkar. Dari sisi inilah Golkar berpotensi mendapatkan keuntungan elektoral.

"Kalau Pak Jokowi bergabung ke Partai Golkar, maka akan ada irisan pendukung Pak Jokowi yang masuk ke Partai Golkar juga. Itu berbeda dari basis tradisional Partai Golkar selama ini. Jadi, kami akan mendapatkan perluasan basis politik," ujarnya.

Sampai saat ini, lanjut Sarmuji, Golkar dalam posisi menunggu. Mereka tidak berupaya mengajak atau mendekati Jokowi. Jika Jokowi jadi bergabung, mereka akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Sebaliknya, jika tidak, mereka pun tidak akan kecewa.

"Sampai saat ini, saya tidak mendengar ada penolakan. Ini kan baru ramai di media saja. Sebenarnya tanda-tanda Pak Jokowi akan masuk ke Partai Golkar belum ada juga. Kalau nanti Pak Jokowi jadi masuk, saya yakin tidak akan ada resistensi," tegasnya kepada Edy Suherli, Bambang Eros, dan Irfa Meidianto dari VOI, yang menemuinya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta Barat, Sabtu, 7 Desember. Inilah petikan selengkapnya.

Soal Jokowi kata Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji  tak ada resistensi di lingkungan internal Golkar. (Foto: Bambang Eros, DI: Raga Granada VOI)

Bagaimana pandangan Partai Golkar terhadap keputusan PDIP memecat Jokowi? Apakah Ini mencerminkan perpecahan di tubuh PDIP?

Pak Jokowi adalah sosok yang merdeka, sebagaimana rakyat Indonesia lainnya. Ia bebas untuk memilih, berserikat, dan berkumpul karena hal itu dijamin oleh konstitusi kita. Saya yakin, Pak Jokowi akan mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan langkah selanjutnya setelah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP.

Sejauh ini, ada tiga parpol yang menyatakan siap menampung Jokowi setelah tidak lagi di PDIP: Golkar, Gerindra, dan PAN. Apakah Anda melihat peluang Jokowi akan berlabuh ke salah satu partai tersebut?

Golkar sudah menjalin hubungan dengan Pak Jokowi dalam kurun waktu yang panjang. Sejak memerintah di periode pertama, Golkar adalah partai yang mendukung hampir semua kebijakan presiden, terutama di parlemen. Golkar menjadi partai terdepan dalam mengamankan kebijakan Presiden Jokowi ketika itu.

Seperti apa kesiapan Partai Golkar untuk menampung Jokowi?

Golkar adalah partai yang terbuka. Jika ada orang yang ingin bergabung, kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Jangankan Pak Jokowi—sosok yang masih memiliki pengaruh besar di masyarakat, kapasitas yang luar biasa, mantan presiden dua periode, dan masih dicintai oleh sebagian besar rakyat Indonesia—orang biasa pun akan kami terima dengan tangan terbuka, apalagi Pak Jokowi.

Jika Jokowi jadi bergabung dengan Partai Golkar, posisi apa yang tepat untuknya?

Untuk posisi, tentu akan kami diskusikan. Saat ini, posisi di kepengurusan Partai Golkar sudah tetap setelah diumumkan. Namun, kami akan memberikan penghormatan yang layak jika beliau jadi bergabung dengan Partai Golkar.

Apa dampaknya bagi Partai Golkar jika Jokowi bergabung?

Prediksi saya, jika Pak Jokowi bergabung ke Partai Golkar, maka akan ada irisan pendukung Pak Jokowi yang ikut bergabung. Basis pendukung ini berbeda dengan basis tradisional Partai Golkar selama ini, sehingga kami akan mendapatkan perluasan basis politik.

Apakah ada upaya pendekatan pada Jokowi agar ia bergabung dengan Partai Golkar?

Terus terang, upaya tersebut belum ada. Sebab tanpa upaya mendekati pun, hubungan kami dengan Pak Jokowi sudah cukup dekat. Tinggal apakah ada tanda-tanda kuat bahwa beliau ingin bergabung atau tidak. Tentu kami tidak akan terlalu menawarkan secara eksplisit kepada Pak Jokowi. Namun tanpa tawaran pun, jika beliau berkenan, kami dengan senang hati akan menyambutnya ke Partai Golkar.

Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji yakin jika Jokowi masuk ke Partai Golkar akan diikuti oleh pendukungnya. (Foto: Bambang Eros, DI: Raga Granada VOI)

Selain Partai Golkar, ada juga Gerindra dan PAN yang menyatakan siap menerima Jokowi. Menurut Anda, seberapa besar peluang Jokowi bergabung dengan Partai Golkar?

Semua partai memiliki peluang. Saat ini, bola ada di tangan Pak Jokowi, apakah beliau ingin bergabung dengan Partai Golkar, Gerindra, atau PAN. Hubungan personal Pak Ketum Golkar dengan Pak Jokowi sangat dekat, begitu juga hubungan emosional Partai Golkar dengan Pak Jokowi. Bahkan, dalam sebuah acara di Istana Bogor tujuh tahun lalu, sebelum Pak Airlangga memimpin Golkar, saya sempat berkelakar dengan Pak Jokowi. Saat itu saya bilang bahwa Golkar bukan hanya partai yang mendukung pemerintah, tetapi sudah seperti partainya presiden. Karena setiap kebijakan Presiden Jokowi diamankan oleh Partai Golkar.

Apa pesan yang ingin disampaikan kepada pendukung Partai Golkar terkait isu ini?

Saya tekankan kepada para pendukung Partai Golkar untuk tidak perlu khawatir, karena ini bukan untuk mengganti personel yang sudah ada selama ini. Justru ini adalah langkah untuk menambah kekuatan partai. Mereka yang ada di dalam partai juga tidak perlu merasa terancam, justru sebaliknya, ini memberikan harapan baru bagi bertambahnya basis politik Partai Golkar.

Jika Jokowi jadi bergabung dengan Partai Golkar, apakah ada pengaruhnya terhadap partai koalisi?

Saya pikir tidak akan ada kecemburuan. Menurut saya, Pak Jokowi akan mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan partai politik mana yang akan menjadi tempatnya berlabuh. Baik itu untuk kepentingan pribadinya maupun untuk kemaslahatan umum.

Saat Dihadapkan pada Dua Pilihan, Jokowi untuk Semua Partai Koalisi atau Bergabung dengan Salah Satu Partai, Mana yang Menurut Anda Lebih Baik?

Ada plus dan minusnya masing-masing. Jika Pak Jokowi tetap berada di atas semua partai politik, beliau dapat berperan untuk merekatkan semua partai yang menjadi mitra koalisi kita. Namun, jika Pak Jokowi akhirnya bergabung dengan salah satu partai, itu juga tidak ada buruknya.

Secara objektif, apa keunggulan seorang Jokowi menurut Anda?

Sampai hari ini, Pak Jokowi masih memiliki basis politik yang kuat. Selain pendukung, tentu ada juga orang yang tidak menyukai beliau. Ada orang yang berfungsi sebagai kritikus, dan saya kira itu lumrah. Namun, dibandingkan dengan yang kontra, menurut saya, jumlah yang pro masih jauh lebih banyak.

Jika ada yang menilai langkah Partai Golkar ini untuk mencari popularitas, apa tanggapan Anda?

Kami tidak butuh popularitas, karena popularitas Partai Golkar sudah tinggi, hehehe. Jadi, kami tidak perlu bermanuver hanya untuk sekadar meraih popularitas.

Seandainya Jokowi jadi bergabung dengan Partai Golkar, apakah hubungan dengan PDIP akan terganggu?

Tidak, karena Sekjen PDIP sendiri sudah mengatakan bahwa Pak Jokowi bukan lagi bagian dari PDIP. Sebagai seorang warga negara, beliau bebas sekarang, termasuk bebas menentukan akan bergabung dengan partai politik mana pun. Pilihan politik tidak bisa dilarang.

Saat Jokowi akhirnya menentukan bergabung dengan salah satu partai, apakah akan mengubah konstelasi politik di tanah air?

Saya kira tidak, tidak akan ada yang merasa tercederai. Perpindahan dari satu partai politik ke partai politik lainnya itu hal yang lumrah. Ketika seseorang menentukan pilihan politiknya, kita harus menghargai. Saya sempat bercanda saat ditanya wartawan, "Kalau di luar panas, di bawah pohon beringin itu sejuk."

Jadi dalam konteks Jokowi, pohon beringin siap menaungi?

Siap sekali. Kalau orang lain juga kepanasan, kami siap menampung. Kami menyediakan tempat yang sangat sejuk, dengan oksigen yang baik. Karena di bawah naungan pohon beringin, tidak terkena paparan sinar matahari langsung, sehingga pasti terasa sejuk.

Orang melihat Jokowi sebagai sosok yang bisa mewarnai banyak partai politik di tanah air. Dalam bahasa lain, orang menyebutnya 'cawe-cawe'. Apa tanggapan Anda mengenai hal ini?

Keterlibatan seseorang dalam politik perlu dimaknai secara positif, bukan negatif, asalkan tujuan dan motifnya baik. Saya meyakini motif dan tujuan Pak Jokowi adalah untuk kebaikan masyarakat. Ada yang menyebut 'cawe-cawe' dengan kesan seolah dia tidak punya hak sama sekali. Padahal, sebagai warga negara, beliau memiliki hak politik. Aktivitas politik itu adalah bagian dari hak seorang warga negara.

Apakah 'cawe-cawe' Itu terasa dalam kebijakan Partai Golkar?

Dalam konteks Pilkada di Jawa Tengah, misalnya, Pak Jokowi mendukung salah satu pasangan calon. Itu karena beliau percaya bahwa pasangan tersebut bisa menjadi pemimpin daerah yang baik. Itu kan hal yang positif. Selama motif dan tujuannya baik, tidak ada yang perlu dipersoalkan, kecuali jika motifnya destruktif.

Dalam konteks pilkada Jakarta, paslon dari partai koalisi juga didukung Jokowi. Bagaimana anda melihatnya?

Situasinya agak berbeda dengan di Jakarta. Pak Jokowi, meskipun mendukung, tidak sempat turun langsung. Kalau di Jawa Tengah, beliau turun langsung, mungkin karena itu daerah tempat dia mukim. Jika Pak Jokowi menyempatkan diri turun di Jakarta, saya yakin hasilnya akan berbeda. Kalau Pilkada Jakarta ditetapkan berlangsung dua putaran, kami berharap Pak Jokowi akan turun, jika dia berkenan. Beliau memiliki ikatan historis dengan Jakarta karena pernah menjadi gubernur, sama seperti di Jawa Tengah, tempat beliau pernah menjadi Wali Kota Surakarta. Masyarakat di dua daerah tersebut memiliki memori kolektif yang baik terhadap Pak Jokowi.

Kembali ke rencana bergabungnya Jokowi. Apakah di internal Partai Golkar ada resistensi?

Sampai saat ini, saya tidak mendengar adanya penolakan. Ini kan baru ramai di media saja. Sebenarnya, tanda-tanda Pak Jokowi akan masuk ke Partai Golkar juga belum ada. Kalau nanti Pak Jokowi benar-benar masuk, saya yakin tidak akan ada resistensi.

Jadi Partai Golkar siap menerima jika Jokowi bergabung?

Ya, begitulah. Partai lain pun pasti akan senang jika Pak Jokowi bergabung. Jadi, bukan hanya Partai Golkar yang merasa senang.

 

Inilah Masakan Andalan Muhammad Sarmuji

Muhammad Sarmuji akan memasak di acara spesial seperti buka puasa bersama. (Foto: Bambang Eros, DI: Raga Granada VOI)

Saat ada waktu luang atau momen untuk berkumpul bersama keluarga dan kolega, Muhammad Sarmuji memanfaatkannya untuk menyalurkan hobinya memasak. Sekjen Partai Golkar ini memiliki masakan andalan yang jarang ditemukan di restoran atau warung khas Jawa Timur. Masakan itu kini sudah tergolong langka.

Memang tidak setiap hari Sarmuji memasak. Ia seperti koki tamu yang hanya “diundang” saat ada acara penting saja. “Saya biasanya memasak kalau ada acara kumpul keluarga dan kolega, atau acara berbuka puasa bersama,” ungkap pria kelahiran Surabaya, 10 Juni 1974, ini.

Soto adalah salah satu masakan yang sering dimasaknya. “Biasanya saya memasak soto ayam atau soto daging. Dalam kesempatan lain, saya memasak rawon, masakan khas Jawa Timur dengan bahan utama daging. Yang khas adalah kuahnya yang hitam karena menggunakan bahan keluak,” lanjutnya.

Jika bahannya tersedia, Sarmuji juga memasak hidangan tradisional Jawa Timur yang jarang ditemukan di restoran. “Namanya botok sembilang, yaitu ikan muara yang mirip lele, tapi memiliki tiga patil. Setelah dibakar, lalu dimasak dengan bumbu khas yang sudah turun-temurun,” ungkap Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember 1998 - 1999.

Menurut Sarmuji, ikan sembilang tidak bisa digantikan dengan ikan lain. “Makanya saya bawa dari Surabaya yang sudah dibakar,” katanya.

Biasanya, Sarmuji menyuguhkan masakan andalannya ini saat berbuka puasa bersama atau acara penting lainnya. Para tamu pun sudah hafal bahwa hidangan khas ini akan tersedia. “Mereka biasanya bertanya sebelum hadir, ‘Ada tidak botok sembilang?’,” ujarnya.

Selain itu, Sarmuji juga memiliki masakan andalan lain, yaitu bandeng bakar pecel santan. “Bandeng dibakar, lalu diberi bumbu seperti urap, kemudian ditambahkan santan segar. Kalau tidak ada bandeng, bisa diganti dengan 3T: telur, terong, dan tempe, hehehe,” katanya sambil tersenyum.

Futsal dan Lari

Meski sibuk dengan beragam kegiatan Muhammad Sarmuji masih menyempatkan olahraga. (Foto: Bambang Eros, DI: Raga Granada VOI)

Meski sibuk dengan berbagai aktivitas politik di Partai Golkar serta tugasnya sebagai wakil rakyat di DPR RI, Muhammad Sarmuji tetap menyempatkan diri untuk berolahraga. Olahraga yang dilakukannya terbilang cukup berat untuk orang yang sudah berusia setengah abad. Ia masih memiliki jadwal bermain futsal sekali seminggu. Jika tidak bisa bermain futsal, ia menggantinya dengan olahraga lari.

Sarmuji sebenarnya memiliki jadwal latihan futsal setiap Rabu malam. “Tapi kadang-kadang saya tidak bisa ikut karena berbenturan dengan acara bersama Ketua Umum Golkar atau kegiatan lain yang harus didiskusikan,” katanya.

Karena jadwal futsal sering terlewat, Sarmuji berusaha tetap berlari menggunakan treadmill di rumah. “Kalau lari di treadmill, saya usahakan dilakukan rutin. Soalnya olahraga itu penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh,” tambahnya.

Sebagai seorang politisi, ia bersyukur mendapat dukungan penuh dari keluarganya. “Istri dan anak saya sangat mengerti aktivitas saya sebagai politisi. Kadang sampai akhir pekan pun masih ada kegiatan. Seperti hari ini, selain wawancara, saya harus menutup acara Golkar Institute. Kami sering kehilangan kemewahan waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Alhamdulillah, keluarga memahami,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Jangan Alergi dengan Politik

Stigma politik itu kotor kata Muhammad Sarmuji harus dibuang jauh. Kalau ada oknum politisi yang kotor adalah kewajiban orang baik membersihkannya. (Foto: Bambang Eros, DI: Raga Granada VOI)

Sarmuji menyadari bahwa di masyarakat, politik atau partai politik sering mengalami penurunan makna. “Politik itu mestinya mulia, tetapi kini dipandang buruk oleh sebagian orang,” kata suami dari Luluk Maknuniah ini.

Menurutnya, politik harus dimaknai sebagai kebajikan umum yang paling tinggi. “Seperti itulah dulu para filsuf era Yunani kuno memaknai politik. Hanya melalui politik, urusan masyarakat bisa dikelola. Melalui kebijakan politik pula, hajat hidup orang banyak dapat diatur. Jadi, kita tidak bisa menghindari politik karena semua urusan, dari bangun tidur hingga tidur lagi, dari lahir hingga meninggal, diatur melalui kebijakan politik,” terangnya.

Karena itu, ia menyerukan kepada anak muda dan generasi milenial untuk menyadari pentingnya politik bagi kehidupan. Ketika sudah masuk ke ranah politik, seorang politisi harus mampu menjalankan perannya dengan baik, sehingga kerja-kerja politisi dapat menjadi kebajikan umum yang paling tinggi nilainya.

Stigma bahwa politik itu kotor, lanjut Sarmuji, harus dibuang jauh. “Andaikan ada oknum politisi yang kotor, maka orang-orang baiklah yang berkewajiban membersihkannya,” tandas Muhammad Sarmuji.

"Prediksi saya kalau Pak Jokowi bergabung ke Partai Golkar, maka akan ada irisan pendukung Pak Jokowi yang akan masuk ke Partai Golkar juga. Itu berbeda dari basis tradisional Partai Golkar selama ini. Jadi kami akan mendapatkan perluasan basis politik,"

Muhammad Sarmuji