Tren di Vietnam: Anak Muda Enggan Menikah dan Pilih Sewa Pasangan

JAKARTA - Semakin banyak anak muda di Vietnam yang menunda pernikahan, karena fokus pada karier atau kesulitan menemukan pasangan yang sesuai kriteria. Namun, tekanan dari orang tua untuk segera menikah membuat mereka mencari solusi yang tidak biasa, yakni menyewa pasangan.

Puluhan grup di media sosial menawarkan jasa pasangan dengan bayaran tertentu. Salah satu admin forum dengan lebih dari 20.000 anggota mencatat peningkatan permintaan dari wanita yang menyewa pacar untuk menyenangkan orang tua.

Dilansir VOI dari laman South Morning China Post pada Rabu, 4 Desember 2024, salah satu wanita yang mencoba jasa tersebut adalah Minh Thu berusia 30 tahun dari provinsi Nam Dinh, Vietnam utara. Ia tidak pernah berkencan selama lima tahun terakhir karena pekerjaannya yang padat.

Namun, orang tuanya memintanya membawa pacar jika ingin pulang untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Bahkan, orang tua berpura-pura sakit untuk mempertegas keinginan memiliki cucu.

Minh mengeluarkan beberapa juta dong Vietnam untuk menyewa pria lima tahun lebih tua darinya sebagai pacar sewaan. Mereka bertukar informasi latar belakang keluarga dan menciptakan 'chemistry'. Hal ini dilakukan seminggu sebelum bertemu keluarganya.

Sementara itu, seorang pria bernama Huy Tuan berusia 25 tahun dari Hanoi, telah bekerja sebagai pacar palsu selama lebih dari satu tahun.

"Saya harus rutin pergi ke gym, belajar bernyanyi, memasak, mengambil foto, dan meningkatkan kemampuan komunikasi untuk memenuhi harapan klien," jelas Huy Tuan.

Untuk menjaga kualitas layanan, Tuan hanya menerima tiga hingga empat klien per bulan. Tarifnya bervariasi, mulai dari beberapa ratus ribu dong Vietnam (sekitar USD 10-20 atau Rp159-319 ribu rupiah) untuk kencan singkat.

Lalu untuk pertemuan keluarga, Tuan mematok harga sekitar 1 juta dong Vietnam (USD 40 atau Rp628 ribu rupiah). Kontrak sewa biasanya memiliki syarat ketat, seperti larangan mencintai dan pelecehan seksual.

Disisi lain, ahli memperingatkan risiko menyewa pasangan palsu. Nguyen Thanh Nga, peneliti dari Akademi Jurnalistik dan Komunikasi Vietnam memberikan tanggapan mengenai fenomena tersebut.

"Jika terbongkar, keluarga bisa mengalami kerugian emosional besar dan kehilangan kepercayaan. Selain itu, menyewa pasangan tidak dilindungi secara hukum di Vietnam, sehingga wanita harus berhati-hati." ucapnya.