23 Warga Gaza Tewas Terbunuh di Tangan Militer Israel

JAKARTA - Serangan militer Israel menewaskan 23 warga Palestina di Jalur Gaza pada Selasa. Sebagian besar dari mereka di kota Beit Lahiya di tepi utara.

Petugas medis mengatakan delapan orang tewas dalam serangkaian serangan udara di Beit Lahiya, sementara empat lainnya tewas di tempat lain di Kota Gaza.

Serangan udara Israel juga menewaskan dua orang dan melukai lainnya di Jabalia, kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza, di utara wilayah pesisir tersebut, kata petugas medis.

Serangan udara lainnya, terjadi di Sekolah Al-Falah yang menampung keluarga-keluarga pengungsi di pinggiran kota Zeitoun Kota Gaza, menewaskan enam orang dan melukai lainnya, kata petugas medis, sementara di Rafah di ujung selatan, tiga wanita tewas akibat tembakan pesawat tak berawak Israel, tambah mereka.

Tentara Israel telah beroperasi di Jabalia dan juga di kota Beit Lahiya dan Beit Hanoun sejak Oktober. Pasukan Israel telah membunuh ratusan militan di tiga lokasi tersebut sejak operasi dimulai, kata militer.

Tentara Israel menargetkan kelompok militan pimpinan Hamas yang berkumpul kembali yang sering menggunakan bangunan sipil termasuk sekolah dan rumah sakit untuk perlindungan operasional.

Hamas menyangkal hal ini dan menuduh pasukan Israel melakukan pemboman tanpa pandang bulu.

Hamas dan sekutunya yang lebih kecil, Jihad Islam, mengatakan pejuang mereka telah membunuh beberapa tentara Israel dalam serangan gerilya sejak Oktober.

Warga Palestina menuduh tentara Israel berusaha mengusir orang-orang dari tepi utara Gaza dengan melakukan evakuasi paksa dan pemboman untuk menciptakan zona penyangga.

Israel menyangkal hal ini dengan mengatakan mereka kembali ke sana untuk mencegah pejuang Hamas melanjutkan operasi di wilayah yang telah mereka bersihkan.