Lewat ICA-CEPA, Tekstil hingga Sawit Indonesia Bebas Masuk Kanada

JAKARTA - Komoditas unggulan Indonesia mendapat fasilitas pembebasan bea masuk ke Kanada mulai tahun 2026 mendatang.

Komoditas yang dimaksud mulai dari tekstil, kertas dan turunanya, kayu dan turunanya, sarang burung walet hingga kelapa sawit.

Fasilitas pembebasan bea masuk ini merupakan salah satu manfaat yang diterima Indonesia dari adanya perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Kanada atau Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan dengan adanya ICA-CEPA, perdagangan barang mendapatkan liberalisasi akses pasar Kanada sebesar 90,5 persen pos tarif dengan nilai perdagangan sebesar 1,4 miliar dolar AS.

“Ada banyak produk, tapi produk prioritas Indonesia yang dapat akses pasar dari Kanada, seperti tekstil, kertas dan turunannya, kayu dan turunannya, makanan olahan, sarang burung walet, dan kelapa sawit,” tuturnya dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Senin, 2 Desember.

Karena itu, Budi berharap Kanada bisa menjadi alternatif pasar kelapa sawit asal Indonesia. Apalagi saat ini ekspor kelapa sawit ke negara lain mengalami hambatan, terutama ke Eropa.

“Dengan CEPA ini akses masuk sawit ke Kanada akan lebih mudah dibandingkan negara lain yang sekarang mungkin kita punya banyak masalah, sehingga kita harus punya alternatif, bagaimana kita bisa ekspor minyak sawit kita ke Kanada,” jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), total nilai perdagangan Indonesia-Kanada dalam lima tahun terakhir periode 2019 hingga 2023 meningkat sebesar 11,24 persen dengan nilai perdagangan pada 2023 sebesar 3,4 miliar dolar AS.

Total nilai perdagangan Indonesia-Kanada sendiri pada periode Januari hingga September 2024 adalah sebesar 2,6 miliar dolar AS, meningkat 4,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.

Sementara dari sisi komoditas, produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Kanada meliputi perangkat telepon, limbah (waste and scrap), karet alam, dan peti atau koper. Belum ada komoditas kelapa sawit dalam produk ekspor unggulan Indonesia ke Kanada.

Sedangkan produk-produk impor Indonesia dari Kanada meliputi gandum (wheat dan meslin), pupuk mineral dan kimia, kacang kedelai, bubur kertas kimiawi, dan bubur kayu.

Karena itu, Budi pun meminta agar pelaku usaha Indonesia memanfaatkan kerja sama ekonomi ini, sebelum adanya hambatan perdagangan dengan negara lain.

“Jadi ini justru salah satu cara bagaimana kita mempercepat proses pasar kita, dan untuk menghindari hambatan-hambatan baru dari negara lain. Kita bisa masuk ke pintu lain melalui negara yang lain, untuk masuk ke negara sebelahnya,” imbuhnya.