Kerusuhan di Stadion Guinea yang Tewaskan 56 Orang Dipicu Keputusan Wasit yang Kontroversial

JAKARTA - Keputusan wasit yang kontroversial memicu kekerasan dan keributan pada pertandingan sepak bola di tenggara Guinea, menewaskan 56 orang.

Kerusuhan terjadi pada final turnamen untuk menghormati pemimpin militer Guinea Mamady Doumbouya di stadion di Nzerekore, salah satu kota terbesar di negara itu. Belum ada penjelasan soal keputusan wasit yang memicu kerusuhan hingga jatuhnya korban karena berjejalan.

Beberapa penggemar melemparkan batu, memicu kepanikan dan kerumunan, kata pernyataan pemerintah.

Dilansir Reuters,  Senin, 2 Desember, berbicara tanpa mau disebutkan namanya, seorang pejabat pemerintah kota mengatakan banyak korban adalah anak di bawah umur yang terjebak dalam kekacauan setelah polisi mulai menembakkan gas air mata.

Pejabat tersebut menggambarkan kondisi kebingungan dan kekacauan ketika beberapa orang tua mengambil jenazah sebelum dihitung secara resmi.

Video dan foto di media sosial menunjukkan para korban tergeletak di tanah. Dalam satu video, terlihat lebih dari belasan mayat, beberapa di antaranya adalah anak-anak.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi rekaman itu.

Kelompok oposisi Aliansi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi mengatakan pihak berwenang memikul tanggung jawab untuk menyelenggarakan turnamen guna meningkatkan dukungan politik bagi Doumbouya yang bertentangan dengan piagam transisi sebelum pemilihan presiden yang dijanjikan.