Gedung Putih Tegaskan Tidak akan Mengembalikan Senjata Nuklir ke Ukraina
JAKARTA - Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada Hari Minggu, Amerika Serikat tidak mempertimbangkan untuk mengembalikan senjata nuklir yang diserahkan setelah Uni Soviet runtuh ke Ukraina.
Itu dikatakan Sullivan saat menjawab pertanyaan tentang artikel New York Times bulan lalu yang mengatakan beberapa pejabat Barat, yang tidak disebutkan namanya, telah menyarankan Presiden AS Joe Biden dapat memberikan senjata tersebut kepada Ukraina sebelum ia meninggalkan jabatannya.
"Itu tidak sedang dipertimbangkan, tidak," tegasnya kepada ABC, dilansir dari Reuters 2 Desember.
"Yang kami lakukan adalah meningkatkan berbagai kapasitas konvensional ke Ukraina sehingga mereka dapat secara efektif mempertahankan diri dan melawan Rusia, bukan (memberikan mereka) kemampuan nuklir," urai Sullivan.
Pekan lalu, Rusia mengatakan ide mengembalikan senjata nuklir ke Ukraina sebagai "kegilaan mutlak", dengan mencegah skenario seperti itu adalah salah satu alasan mengapa Moskow mengirim pasukan ke Ukraina.
Baca juga:
- Mantan Menteri Pertahanan Sebut Israel Melakukan Pembersihan Etnis di Gaza
- Fosil Tengkorak 'Unik' dari Brasil Ungkap Evolusi Otak Burung
- Rayakan Hari Anjing, Golden Retriever Jadi Wali Kota di Kyoto Jepang
- Lahir dengan Berat 260 Gram dan Berisiko Tinggi, Bayi Terkecil yang Pernah Dilahirkan di Korea Selatan Tumbuh Sehat
Diketahui, Kyiv mewarisi senjata nuklir dari Uni Soviet setelah keruntuhannya pada tahun 1991 tetapi menyerahkannya berdasarkan perjanjian tahun 1994, Memorandum Budapest, sebagai imbalan atas jaminan keamanan dari Rusia, Amerika Serikat dan Inggris.