Obat Penurun Berat Badan Jadi Andalan Warga China untuk Atasi Obesitas
JAKARTA - Seorang pria bermarga Li, berusia 58 tahun dengan berat hampir 100 kilogram, menjadi salah satu pengguna pertama Semaglutide di China sebagai obat resep untuk membantu menurunkan berat badan. Sebelumnya, Li telah mengenal bahan aktif ini sebagai bagian dari pengobatan untuk mengatur kadar gula darahnya.
Ketika Wegovy, obat berbasis Semaglutide untuk penurunan berat badan, diluncurkan di pasar China pada November, produk ini langsung menarik perhatian publik sebagai inovasi baru dalam memerangi obesitas.
Hanya sehari setelah peluncuran, lebih dari 40 pasien yang memenuhi syarat mendatangi sebuah rumah sakit di Guangzhou untuk berkonsultasi, menurut Dr. Wang Cunchuan, salah satu dokter yang menangani pasien obesitas.
Berdasarkan data klinis, Wegovy dapat membantu pasien menurunkan berat badan rata-rata hingga 17 persen setelah menjalani pengobatan selama 18 bulan. Kini, obat ini tersedia sebagai resep di rumah sakit maupun di sejumlah platform e-commerce. Selain Semaglutide, obat lain seperti Orlistat juga tersedia di pasar China sebagai pilihan untuk menangani obesitas.
Obesitas menjadi perhatian serius di China, sebagaimana tercermin dalam pedoman nasional yang baru dirilis untuk diagnosis dan pengobatan multidisipliner obesitas. Pedoman ini menandai langkah besar dalam upaya pemerintah China mengatasi masalah yang terus meningkat.
Data resmi menunjukkan pada 2020, lebih dari separuh populasi dewasa China mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 65,3 persen pada 2030.
Penelitian dari Institut Kesehatan Global Universitas Jiaotong Xi'an yang dipublikasikan di The Lancet memproyeksikan bahwa pada tahun yang sama, sekitar 20 persen dari total pengeluaran kesehatan China akan digunakan untuk menangani masalah kelebihan berat badan dan obesitas.
Dr. Li Xiaoying, direktur departemen endokrinologi di Rumah Sakit Zhongshan Universitas Fudan, menekankan bahwa obesitas adalah pemicu utama berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. “Dengan mengendalikan obesitas, risiko penyakit ini dapat diminimalkan,” ujarnya.
Langkah-langkah strategis pemerintah China juga mencakup kampanye nasional melawan obesitas, pendirian klinik manajemen berat badan di rumah sakit, serta promosi gaya hidup sehat. Peringatan Hari Kebugaran Nasional setiap 8 Agustus juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren kebugaran dan makanan rendah kalori mengalami lonjakan popularitas, mencerminkan minat masyarakat yang semakin besar terhadap gaya hidup sehat. Bersamaan dengan itu, China telah menyetujui empat obat penurun berat badan dalam dua tahun terakhir. Meski disebut sebagai "obat ajaib" oleh beberapa media Barat, para ahli mengingatkan bahwa obat-obatan ini bukanlah solusi instan.
Baca juga:
Dr. Luo Yingying dari Rumah Sakit Rakyat Universitas Peking menyarankan penggabungan pengobatan dengan intervensi gaya hidup, seperti olahraga teratur dan tidur cukup, untuk hasil yang lebih efektif.
Sementara itu, Dr. Mu Yiming dari Rumah Sakit Umum PLA China menekankan fokus pengobatan harus pada meningkatkan kualitas hidup pasien, bukan hanya menurunkan indeks massa tubuh.
Beberapa pasien melaporkan kekhawatiran tentang efek samping dan risiko kenaikan berat badan setelah berhenti menggunakan obat seperti Wegovy. Dalam banyak kasus, solusi bertahap yang lebih ringan mungkin lebih cocok untuk sebagian besar pasien.
Pada akhirnya, pengobatan obesitas bertujuan menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas bagi pasien. Gaya hidup yang seimbang, ditambah dengan pengobatan yang tepat, menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah ini.