Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu Dijalankan di Beberapa Daerah
JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa uji coba program makan bergizi gratis (MBG) dengan anggaran Rp10 ribu per porsi telah dilaksanakan hampir setahun ini di beberapa wilayah. Program ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi dasar masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil.
"Sudah dilakukan uji coba hampir setahun ini. Di Pulau Jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian, bisa dengan harga maksimal Rp10 ribu," jelas Hasan dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta pada Sabtu 30 November.
Menurutnya, dengan anggaran maksimal Rp10 ribu, program makan bergizi gratis ini dapat mencakup 600 hingga 700 kalori per sajian. Uji coba program ini telah dilaksanakan di beberapa daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.
Sejalan dengan hal tersebut, alokasi anggaran untuk program makan bergizi gratis ditetapkan sebesar Rp71 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan bahwa anggaran untuk program ini ditetapkan Rp10 ribu per anak atau ibu hamil per hari.
BACA JUGA:
"Kalau kita rinci, program makan bergizi ini nanti rata-rata minimumnya, atau rata-rata kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp10.000 per hari kurang lebih," kata Presiden dalam kesempatan terpisah di Kantor Presiden pada Jumat 29 November.
Presiden menambahkan bahwa pemerintah sebenarnya ingin mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 ribu per anak atau ibu hamil per hari, namun karena keterbatasan anggaran yang ada, jumlah tersebut disesuaikan menjadi Rp10 ribu.
"Kita hitung untuk daerah-daerah -Rp10.000- itu cukup bermutu dan bergizi," ungkap Presiden Prabowo.
Dengan anggaran tersebut, pemerintah berharap dapat memastikan distribusi makanan bergizi yang tepat sasaran dan mendukung peningkatan gizi di kalangan masyarakat, terutama yang paling membutuhkan. Program makan bergizi gratis ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah malnutrisi, khususnya pada kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.