Pemprov Jambi Apresiasi Srikandi Muda Kabupaten Tebo Tampil di COP 29
JAMBI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengapresiasi dua srikandi muda pelajar SMAN 2 Kabupaten Tebo yaitu Qurrota A’yun Nur Ramadhani dan Nasywa Adivia Wardana yang baru saja berpartisipasi pada Conference of Parties (COP) UNFCCC ke-29 di Baku, Azerbaijan.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman mengatakan, pemerintah daerah merasa bangga dan memberi penghormatan atas pencapaian luar biasa kedua pelajar tersebut.
“Saya selaku Sekda Provinsi Jambi menerima Srikandi-srikandi, anak-anak negeri dari Jambi yang sudah berjasa memperjuangkan lingkungan agar tetap bersih, asri, dan indah,” kata Sudirman dilansir ANTARA, Sabtu, 30 November.
Dia menambahkan, kiprah A’yun dan Nasywa adalah pencapaian luar biasa yang diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Jambi untuk terus memberikan karya terbaik bagi lingkungan, provinsi, dan Indonesia secara umum.
“Kalian berdua sebagai contoh untuk anak muda lainnya agar ikut berpartisipasi menjaga lingkungan tetap sehat dan memberikan karya terbaik bagi negeri tercinta,” kata Sudirman.
A’yun dan Nasywa tiba di Jambi setelah melalui perjalanan panjang dari Baku, transit di Dubai dan Jakarta. Kehadiran mereka di COP-29, sebagai bagian dari upaya internasional untuk merumuskan kebijakan iklim.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, A’yun dan Nasywa berbagi pengalaman berharga selama mengikuti COP-29.
A’yun mengatakan Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain dalam membangun kesadaran lingkungan di kalangan pelajar seperti di Jepang, mereka sudah memasukkan kurikulum biodiversitas ke sekolah-sekolah.
“Bahkan di COP-29, hadir anak-anak usia enam hingga tujuh tahun dari Tiongkok yang menyampaikan harapan mereka agar lingkungan tidak dirusak,” katanya
Sedangkan Nasywa mengatakan pentingnya peran generasi muda dalam upaya pemulihan lingkungan sejak dini dan meminta pemerintah memberikan dukungan penuh kepada sekolah-sekolah sebagai gerbang pengetahuan iklim.
“Sekolah kami perlu bantuan untuk menjadi contoh dalam penanganan krisis iklim. Dukungan pemerintah sangat penting, baik melalui koordinasi dengan dinas terkait maupun pengalokasian anggaran yang memadai,” katanya.
Nasywa juga menyampaikan pandangannya tentang pentingnya pendanaan iklim untuk menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan.
“Dana iklim bisa digunakan untuk menggantikan pendapatan daerah dari aktivitas yang merusak, seperti tambang batu bara dan perusahaan kelapa sawit skala besar,” tambahnya.
Sementara itu Sekdaprov Jambi Sudirman juga merespons aspirasi ini dengan komitmen untuk menghubungkan dinas-dinas terkait demi mendukung langkah-langkah kecil di lingkungan sekolah dan menyatakan dukungan terhadap pengembangan jaringan antarsekolah dan akses pendanaan dari Dinas Lingkungan Hidup.
Baca juga:
Mereka menyampaikan kegelisahan tentang keterbatasan pengetahuan generasi muda Indonesia terhadap krisis iklim dan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga lingkungan.
Kehadiran mereka di ajang internasional ini menegaskan potensi besar generasi muda Indonesia dalam melestarikan kekayaan alam dan keanekaragaman hayati negeri ini dan semangat mereka menjadi inspirasi untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik bagi Jambi, Indonesia, dan dunia.