Mantan Pelatih Sementara Manchester United Jadi Manajer Leicester City

JAKARTA - Leicester City sebentar lagi meresmikan penunjukan mantan pelatih sementara Manchester United, Ruud van Nistelrooy sebagai manajer anyar pada Kamis, 28 November 2024.

Keputusan itu dibuat setelah The Fox memecat Steve Cooper pada Senin, 25 November 2024, setelah lima buan bertugas.

Pemecatan tersebut tak lepas dari perjalanan Leicester yang terbilang buruk pada paru awal musim ini.

Mereka ada di peringkat ke-16 klasemen Liga Inggris dengan raihan 10 poin (dua menang, lima seri, dan lima kalah), hanya selisih satu poin dari zona degradasi.

Ruud van Nistelrooy kemungkinan besar akan segera menyelesaikan kesepakatan mengingat Leicester sudah bermain lagi pada Sabtu, 30 November 2024, melawan Brentford.

Saat ini, Van Nistelrooy dikabarkan masih berada di rumahnya di Belanda. Namun, pengangkatannya sebagai manajer baru Leicester dapat segera dikonfirmasi.

Masih ada detail dan masalah kontrak yang harus disepakati. Jadi, dia belum menandatangani apa pun, tetapi ada optimisme di kedua belah pihak bahwa kesepakatan akan segera selesai.

Van Nistelrooy telah menjadi prioritas meskipun mantan penyerang The Red Devils itu mendapat sejumlah tawaran dari klub-klub Eropa lainnya.

Leicester pun sebetulnya juga punya kandidat lain, seperti mantan manajer Bayern Munchen dan Wolfsburg, Niko Kovac, dan manajer West Bromwich Albion saat ini, Carlos Corberan.

Hanya saja, The Fox memutuskan untuk serius mendatangkan Van Nistelrooy yang lebih disukai suporter juga.

Keputusan tersebut telah diambil oleh pemilik Leicester, Aiyawatt Shrivadhannaprabha, yang sudah berdiskusi dengan Direktur Sepak Bola Jon Rudkin.

Ruud van Nistelrooy diangkat sebagai asisten manajer Manchester United pada musim panas setelah menganggur sejak berhenti sebagai pelatih PSV Eindhoven sebelum akhir musim 2022/2023.

Ia menjadi pelatih kepala sementara ketika Erik ten Hag dipecat pada Oktober 2024. Van Nistelrooy membawa Manchester United tidak terkalahkan dalam empat laga selama masa jabatan singkatnya itu.

Dalam periode itu, The Red Devils bahkan dua kali mengalahkan Leicester, yaitu dengan skor 5-2 di Carabao Cup dan 3-0 di Liga Inggris.

Saat ini, Leicester tengah terpuruk sepeninggal Enzo Maresca yang baru membawa mereka kembali ke Liga Inggris musim ini. Maresca hijrah ke Chelsea pada Juni 2024.

Mantan pelatih Leicester, Martin O'Neill, menyebut bahwa tugas Nistelrooy terbilang berat.

Persepsi publik dan petinggi klub berubah seiring The Fox pernah jadi juara Liga Inggris pada 2016.

O'Neill menegaskan tugas besar Nistelrooy ialah mengembalikan kepercayaan dan mendapat hati publik serta petinggi yang selama ini hilang sejak kedatangan Steve Cooper yang menggantikan Maresca.

"Sejak 2016, banyak hal telah berubah di Stadion King Power. Anda berbicara tentang tim yang telah memenangi Liga Inggris."

"Saya seharusnya tidak mengatakan ini tentang mantan klub saya, tempat saya sangat menikmati waktu saya setelah awal yang buruk."

"Namun, mungkin ada rasa berhak bahwa setelah memenangi liga pada 2016, kehidupan seharusnya menjadi sangat baik bagi mereka."

"Mereka mengalami degradasi dan Maresca ada di sana untuk membuat mereka bangkit lagi. Ia pergi ke Chelsea. Mereka kemudian tinggal bersama Steve Cooper."

"Kesetiaan Steve dengan Nottingham Forest, saya mungkin akan mengesampingkannya. Awalnya seperti saya sebagai pemain di Nottingham Forest yang datang ke Leicester."

"Ada sedikit ketidakpuasan dan tentu saja ada lebih banyak ketidakpuasan terhadap saya ketika saya tidak bisa memenangi pertandingan untuk menyelamatkan hidup saya di awal."

"Namun secara keseluruhan, Van Nistelrooy, dia punya nama. Dia pemain yang hebat. Kenapa tidak?"

"Jika Anda mencari seseorang sekarang, dia mendorong dirinya menjadi pusat perhatian beberapa minggu lalu dan saya kira Leicester telah memutuskan untuk memilihnya," kata O’Neill di talkSPORT.