Dampak Pilkada 2024 Diprediksi Bakal Berikan Sentimen Positif pada Rupiah

JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan dampak Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 yang berlangsung aman memberikan sentimen positif terhadap pergerakan rupiah pada perdagangan Kamis, 28 November 2024.

"Pilkada yang berlangsung aman tentu memberikan sentimen positif ke rupiah," ujarnya kepada VOI, Kamis, 28 November.

Ariston menyampaikan pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini bergerak di angka 106.18 atau lebih rendah dibandingkan kemarin yang tercatat 106.80.

Menurut Ariston penurunan ini selaras dengan meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga acuan AS di Desember menurut survei CME yaitu sekitar 70 persen lebih tinggi dibandingkan sebelumnya hanya 59 persen. Hal ini didorong oleh data inflasi AS PCE Price Index yang sesuai dengan ekspektasi, yakni 2,3 persen.

"Dengan Inflasi yang tetap terjaga di bawah 2,5 persen selama 3 bulan terakhir ini, Pasar masih memandang inflasi AS bisa turun lagi di masa mendatang. Ekspektasi ini mungkin bisa mengurangi tekanan terhadap rupiah hari ini," ujarnya.

Namun di sisi lain, pernyataan Presiden Trump mengenai rencana kenaikan tarif impor barang masuk ke AS masih memberikan kekhawatiran, sehingga menyebabkan tekanan terhadap pasar regional Asia pagi ini. Adapun nilai tukar regional terpantau melemah terhadap dolar AS, yang dapat berimbas pada nilai tukar rupiah.

Oleh sebab itu, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Kamis, 28 November berpotensi melemah terhadap dolar AS ke arah Rp15.950 dengan potensi penguatan ke arah Rp15.880-Rp15.900.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa, 26 November 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup turun 0,34 persen di level Rp15.935 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,41 persen ke level harga Rp15.930 per dolar AS.