Pilkada Serentak, Menkomdigi Berupaya Cegah Disinformasi

JAKARTA – Hari ini, tepatnya 27 November, Pilkada sedang diadakan di berbagai wilayah Indonesia. Menteri Komunikasi dan Digitalisasi Meutya Hafid mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Pilkada tahun ini merupakan Pilkada terbesar di Indonesia karena digelar di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Sama seperti beberapa tahun sebelumnya, pemerintah mendukung penuh ajang pemilihan pemimpin daerah tahun ini, termasuk Komdigi.

"Komdigi mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 melalui pendekatan Komunikasi Publik dan upaya monitoring serta pencegahan disinformasi," kata Meutya.

"Kami memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan mendorong suasana Pilkada yang damai serta kondusif," ujarnya.

Ada banyak hal yang Komdigi telah lakukan untuk mendukung jalannya Pilkada di berbagai daerah. Komdigi telah melakukan kampanye dengan narasi 'Pilkada Damai, Simbol Persatuan Bangsa'. Kampanye ini disiarkan di televisi, radio nasional, hingga media online.

Kampanye serupa juga dilakukan di media sosial dan digital dengan tagar #PilkadaDamai, #AyoMemilihSerentak, dan #PilkadaSerentak2024. Harapannya, tagar ini dapat menjangkau lebih dari lima juta pengguna internet, khususnya Generasi Milenial dan Gen Z.

Selain itu, Komdigi juga memanfaatkan platform distribusi video seperti TikTok dan Snack Video untuk menyebarkan konten edukasi bagi pemilih yang masih pemula. Komdigi berusaha menyebarkan narasi positif untuk memperkuat minat masyarakat terhadap Pilkada.

"Kami bersyukur bahwa sejauh ini, potensi isu hoaks terkait Pilkada tetap terkendali. Hal ini menunjukkan keberhasilan kita bersama dalam menjaga ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab," jelas Meutya.

Sejauh ini, hasil monitoring Komdigi terhadap arus percakapan terkait Pilkada terlihat cukup baik. Mayoritas sentimen masyarakat berada di sisi netral, yakni mencapai 75 persen, sedangkan percakapan yang mengarah ke sentimen positif hanya 19 persen.